Apa itu Antibodi Insulin?

Insulin adalah hormon yang disekresikan oleh sel beta pankreas sebagai respons terhadap peningkatan glukosa darah, atau gula. Ketika sejumlah besar glukosa memasuki aliran darah, insulin mendorong pengambilan glukosa oleh hati, yang mengubah glukosa menjadi bentuk penyimpanannya, glikogen. Kehadiran antibodi insulin dalam aliran darah menunjukkan bahwa tubuh sedang meningkatkan respons imun baik terhadap insulin eksternal yang disuntikkan atau insulinnya sendiri. Antibodi insulin mengikat insulin, mencegah insulin berinteraksi dengan tempat kerja normalnya. Akibatnya, kadar glukosa darah dan urin meningkat, menyebabkan gejala klasik diabetes mellitus tipe 1, seperti rasa haus yang meningkat, sering buang air kecil, dan nafsu makan meningkat.

Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh menyerang sel beta pembuat insulin sendiri di pankreas. Meskipun diabetes tipe 1 telah disebut diabetes juvenil karena sering terjadi pada masa kanak-kanak, pengujian ilmiah untuk antibodi insulin telah menghasilkan penemuan bentuk diabetes tipe 1 onset dewasa, yang disebut diabetes autoimun laten orang dewasa (LADA). Sebanyak 20 persen pasien diabetes dewasa, mungkin dengan diabetes tipe 2, pada kenyataannya mungkin memiliki LADA. Dokter dapat membedakan antara kedua entitas ini dengan menguji antibodi insulin, dengan pasien LADA biasanya dites positif untuk antibodi ini. Penderita diabetes tipe 2 memiliki kadar insulin yang bersirkulasi tinggi, dan mereka jarang dites positif untuk antibodi insulin.

Resistensi insulin adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kebutuhan pasien akan lebih dari 200 unit insulin per hari untuk mengontrol kadar gula darahnya. Resistensi insulin ini paling sering berhubungan dengan produksi antibodi imunoglobulin G (IgG) yang bersirkulasi terhadap insulin di hampir setiap penderita diabetes yang menyuntikkan insulin. Tingkat antibodi dapat naik ke tingkat sebanyak 1000 kali jumlah normal di hampir 0.1 persen pengguna insulin. Mengubah dari satu bentuk insulin ke bentuk lain jarang membantu, karena antibodi mengikat kuat pada daging babi, daging sapi, dan insulin manusia. Resistensi insulin bertahan selama kurang dari satu tahun, dengan tingkat antibodi secara bertahap menurun ke normal.

Dua kemungkinan pengobatan untuk antibodi insulin ada di Amerika Serikat. Steroid, seperti prednison, mengurangi resistensi insulin, mungkin dengan menekan respon imun. Selain itu, insulin lispro resisten terhadap pengikatan antibodi, karena bentuknya yang berubah Kedua perawatan ini berguna selama periode ketidakpekaan insulin. Reaktivitas terhadap insulin dapat kembali tiba-tiba, membuat kemungkinan hipoglikemia menjadi perhatian serius pada pasien ini.