Apa itu Angelologi?

Angelology adalah studi teologis tentang malaikat. Ini dianggap sebagai salah satu dari 10 bidang utama teologi. Istilah ini berasal dari kata Yunani Kuno angelos, yang berarti utusan, dan logos, yang biasanya diterjemahkan sebagai kata.

Dalam Kekristenan Awal, malaikat adalah bagian penting dari sistem teologis. Mereka sering mewakili utusan Tuhan. Beberapa malaikat yang paling terkenal adalah Michael, Gabriel, Raphael, dan Uriel. Dalam Alkitab Kristen, mereka berfungsi sebagai jenis perantara khusus antara manusia dan Tuhan.

Salah satu dari banyak bidang studi angelologists adalah bagaimana representasi malaikat dalam ikonografi Kristen telah berubah dari waktu ke waktu. Misalnya, dalam karya seni Malaikat paling awal, yang berasal dari pertengahan abad ketiga, malaikat digambarkan tanpa sayap. Perbedaan antara malaikat bersayap dan tidak bersayap menandai perubahan penting dalam angelologi, dan banyak perdebatan ilmiah membahas kemungkinan alasan perubahan ini.

Malaikat juga sering digambarkan mengenakan pakaian jenis militer. Contoh paling umum dari ini adalah Malaikat Tertinggi Michael, yang biasanya digambarkan membawa pedang dan mengenakan baju besi. Gambar ini masih ditemukan di sebagian besar ikon Ortodoks Timur Michael. Di negara-negara seperti Rusia dan Rumania, ia mewakili simbol pertahanan nasional.

Studi tentang angelologi juga dapat berfokus pada berbagai jenis malaikat. Misalnya, mereka dapat dipisahkan menurut peringkat, seperti malaikat agung, yang sering dianggap paling dekat dengan Tuhan. Dalam agama Ortodoks, ada ribuan malaikat agung, meskipun hanya tujuh yang secara umum dikenal namanya. Ada juga contoh malaikat yang jatuh, seperti Lucifer, yaitu malaikat yang diusir dari surga. Karena Lucifer secara teknis pernah menjadi malaikat, ia dapat dimasukkan dalam angelologi.

Kajian ini juga merupakan bagian dari agama Islam. Dalam Alquran, malaikat digambarkan sebagai utusan langsung Tuhan, tanpa otonomi mereka sendiri. Mereka juga memiliki fungsi khusus, seperti Jibril, yang merupakan malaikat wahyu; Malik, dikenal sebagai penjaga Neraka; dan Azrael, juga disebut malaikat maut.

Pada abad ke-13, angelologi berada di bawah pengaruh filsafat Aristotelian. Hal ini mengarahkan para ahli malaikat untuk menyelidiki posisi yang tepat dari para malaikat dalam keseluruhan sistem metafisik. Menggunakan konsep Aristotelian seperti substansi dan Penggerak Utama, mereka diselidiki dalam hal status ontologis spesifik mereka.
Pertanyaan terkenal ‘Berapa banyak malaikat yang bisa menari di atas kepala peniti?’ adalah penyelidikan umum dikaitkan dengan angelologi di Abad Pertengahan. Namun, kebanyakan teolog modern berpendapat bahwa pertanyaan ini adalah penemuan para kritikus Gereja. Dikatakan bahwa para kritikus ini mengajukan pertanyaan untuk menunjukkan absurditas studi angelologis.