Apa itu Ambergris?

Ambergris adalah zat lilin yang terbentuk secara alami di usus paus sperma. Dunia diambil langsung dari bahasa Inggris Kuno, dan ini berasal dari bahasa Prancis. Dalam bahasa Prancis Kuno, ambre adalah “amber”, sedangkan gris mengacu pada warna abu-abu. Kadang-kadang juga disebut ambra grisea, ambergrease, atau abu-abu amber, dan itu cukup berharga. Manusia telah menggunakan ambergris selama berabad-abad, biasanya sebagai fiksatif dalam parfum, meskipun memiliki kegunaan lain juga. Ambergris murni terkadang dapat ditemukan untuk dijual, meskipun lebih umum sebagai komponen produk, dan juga secara berkala terdampar di pantai di seluruh dunia.

Saat ambergris segar, warnanya hampir hitam, dan sangat lembut. Ini juga memiliki bau yang kuat, yang menurut sebagian orang tidak menyenangkan. Setelah teroksidasi dan lapuk di lautan, terkadang selama beberapa tahun, ambergris berubah menjadi massa abu-abu hingga kuning yang keras dengan bau tanah yang manis. Selain digunakan dalam parfum, ambergris yang keras juga telah diukir menjadi perhiasan, dan bahannya juga telah digunakan sebagai bumbu, terutama di Asia.

Dipercaya bahwa paus mengeluarkan ambergris untuk melindungi usus mereka dari benda tajam seperti paruh cumi-cumi. Saat benda-benda ini memasuki saluran usus, mereka ditutupi lapisan ambergris sehingga mereka bergerak dengan lancar, tanpa merusak usus halus lapisannya. Komponen utama ambergris adalah ambrein, zat lemak yang dapat diisolasi dari ambergris melalui perlakuan kimia.

Benjolan ambergris sangat bervariasi dalam ukuran, dengan spesimen besar terkadang memiliki potongan bahan biologis lain di dalamnya, seperti tulang besar dari hewan yang dimakan paus. Potongan-potongan ini secara historis dihargai ketika mereka muncul di pantai atau ditemukan mengambang di lautan. Pemburu paus juga mengumpulkan ambergris secara langsung, dengan mengekstraknya dari usus paus yang baru dibunuh.

Karena ambergris sangat berharga, beberapa orang menyebutnya sebagai “emas mengambang” atau “mutiara paus”. Ini tidak banyak digunakan dalam parfum seperti dulu, berkat pengembangan sintetis yang dapat melayani fungsi serupa, tetapi parfum kelas atas terus menggunakannya. Sebagai fiksatif, ini membantu memperlambat penguapan alami parfum. Ini juga memberikan aroma yang unik dan berbeda yang merupakan komponen aktif dalam parfum. Bros antik dan manik-manik yang diukir dari ambergris juga dapat ditemukan, sering kali di museum.