Apa itu Agrafia?

Meski bisa membaca, beberapa orang tidak bisa menulis karena kondisi yang disebut agraphia. Juga dikenal sebagai disgrafia, kekurangan menulis bukanlah cacat intelektual. Ini bukan suatu kondisi yang sering didasarkan pada kurangnya keterampilan motorik halus tertentu, biasanya karena faktor bawaan atau trauma neurologis.

Gangguan menulis, disgrafia bukan hanya tulisan tangan yang berantakan atau ejaan yang tidak rapi. Sebaliknya, ini adalah gangguan medis di mana keterampilan menulis seseorang berada di bawah tingkat usia mereka meskipun menerima pendidikan yang sesuai dengan usia. Seseorang dengan disgrafia memiliki kemampuan menulis jauh di bawah tingkat kecerdasan yang diukurnya sendiri.

Disgrafia biasanya menjadi jelas selama masa kanak-kanak ketika anak-anak belajar menulis. Saat menulis, anak disgrafia dapat menulis dengan ukuran yang bervariasi, jarak antar huruf yang tidak normal, atau kata yang salah. Meskipun ketidakmampuan belajar lainnya dapat hadir pada anak dengan agrafia, gangguan sosial dan masalah akademis lainnya biasanya tidak menjadi perhatian anak-anak ini. Anak-anak yang lahir dengan kelainan ini biasanya memiliki banyak disgrafik lain dalam keluarga mereka, biasanya termasuk kerabat dekat atau orang tua.

Orang dewasa yang menderita disgrafia yang tidak dilahirkan dengan kelainan ini biasanya mengalaminya setelah cedera kepala. Penyakit otak atau kerusakan otak juga dapat mengakibatkan kondisi tersebut. Orang dengan autisme, sindrom Tourette, atau Attention-Deficit Hyperactivity Disorder juga mungkin menderita agrafia.

Orang dengan agrafia biasanya dapat menulis pada tingkat tertentu. Beberapa korban agraphia tidak bisa menulis sama sekali. Banyak orang dengan kelainan ini juga kekurangan kemampuan motorik halus lainnya, seperti mengikat sepatu. Namun, agraphia biasanya tidak mempengaruhi semua keterampilan motorik halus, dan beberapa korban mungkin benar-benar mengalami penurunan atau tidak ada kesulitan saat mengetik di komputer.

Ada tiga jenis utama disgrafia. Disgrafia disleksia terjadi pada orang yang dapat menyalin kata-kata dengan jelas, tetapi menulis dan mengejanya sendiri dengan buruk. Orang dengan disgrafia motorik mungkin memiliki masalah yang lebih besar pada akar tulisan mereka yang tidak terbaca, yang sering kali disebabkan oleh tonus otot yang buruk, keterampilan motorik halus yang kurang, atau ketangkasan yang buruk. Disgrafia spasial terjadi pada orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memahami spasi huruf, dan biasanya tidak memengaruhi kemampuan mengeja.

Keterampilan ejaan dan tata bahasa dasar, terutama dengan huruf-huruf tertentu, juga umum dalam kasus disgrafia. Banyak orang dengan gangguan ini menulis kata-kata selain yang ingin mereka tulis di atas kertas. Orang dengan disgrafia juga menderita tingkat stres yang tinggi karena frustrasi dengan keterampilan menulis mereka. Perawatan agraphia umumnya mencakup latihan memori, terapi okupasi, terapi neurologis, latihan gangguan motorik, dan penggunaan komputer untuk menghindari tulisan tangan.