Apa saja jenis pengobatan disgrafia yang berbeda?

Disgrafia adalah jenis ketidakmampuan belajar di mana seseorang mengalami kesulitan menulis, karena keterampilan pemrosesan informasi yang buruk, serta keterampilan motorik yang buruk. Dengan demikian, orang yang terkena mengalami kesulitan mengungkapkan pikirannya secara tertulis dan dia juga menunjukkan tulisan tangan yang buruk. Secara umum, pengobatan disgrafia melibatkan penggunaan berbagai strategi pembelajaran dan koping untuk meningkatkan keterampilan ini. Strategi yang berbeda bekerja untuk orang yang berbeda dan, di samping itu, ukuran keberhasilan juga bervariasi.

Sebelum membahas pengobatan disgrafia, mungkin yang terbaik adalah memahami sedikit lebih banyak tentang kecacatan itu sendiri. Penyebab pasti disgrafia tidak diketahui, dan tidak ada standar yang jelas untuk mengukur kondisi tersebut. Ini berarti diagnosis atau penerimaan bahwa seseorang memiliki disabilitas dapat bervariasi tergantung pada pedoman tertentu, seperti yang digariskan oleh sekolahnya.

Seseorang yang hanya memiliki tulisan tangan yang buruk belum tentu memiliki disgrafia. Seringkali, seseorang yang menderita disgrafia menunjukkan tulisan tangan yang buruk karena dia kesulitan mengurutkan huruf dan kata. Misalnya, dia mungkin membalik huruf dalam sebuah kata, atau menulis kata ke belakang, sehingga menunjukkan ejaan yang buruk. Selain itu, seseorang dengan disgrafia mungkin mengalami kesulitan memproses secara visual apa yang dia tulis, sehingga menampilkan tulisan tangan yang buruk.

Menemukan pengobatan disgrafia yang tepat dapat menjadi tantangan seumur hidup, tetapi melalui instruksi dan latihan, seseorang dengan kondisi tersebut memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan menulisnya. Karena proses perkembangan yang dialami seseorang berubah seiring pertumbuhannya, beberapa strategi mungkin lebih diterapkan pada orang-orang pada usia tertentu daripada yang lain. Misalnya, seorang anak yang baru dalam menulis mungkin mendapat manfaat dari penggunaan kertas dengan garis-garis yang ditinggikan untuk membantunya mengontrol ukuran dan posisi huruf-hurufnya. Anak yang lebih besar mungkin mendapat manfaat dari menulis pekerjaan yang lebih menyenangkan atau mengurangi stres di luar sekolah, seperti membuat buku harian atau menulis daftar. Remaja dan orang dewasa mungkin menggunakan teknologi bantu, seperti perangkat lunak yang diaktifkan dengan suara.

Tentu saja, contoh pengobatan disgrafia ini tidak terbatas pada kelompok usia di mana mereka disajikan. Selain itu, ada juga beragam strategi lain yang dapat diterapkan oleh seseorang dengan kondisi tersebut untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan menulisnya, seperti meluangkan lebih banyak waktu untuk mengatur ide dan menuliskannya atau memecah tugas menulis besar menjadi lebih kecil, usaha selangkah demi selangkah. Mengetik juga selalu merupakan alternatif dari tulisan tangan, dan meskipun mungkin penting untuk mempelajari tulisan tangan, seseorang yang kesulitan dengan tulisan tangan mungkin akan lebih mudah menulis di komputer.