Apa Hubungan Ginseng dan Kanker?

Ginseng dapat menghambat pembentukan sel kanker dan membantu meringankan kelelahan umum yang menyertai kemoterapi dan sebagian besar jenis pengobatan kanker lainnya. Studi pada varietas ginseng Amerika dan Asia telah menemukan bahwa ginseng mungkin menawarkan sifat anti-kanker tetapi penelitian yang lebih mendalam harus dilakukan untuk sepenuhnya mengakui klaim ginseng dan kanker. Sangat sedikit efek samping yang terkait dengan ginseng.

Cina, Korea, Rusia, dan Jepang semuanya menghasilkan ginseng Asia, sedangkan ginseng Amerika tumbuh terutama di Amerika Serikat. Studi tentang ginseng Amerika dan kanker mengungkapkan bahwa jenis ginseng khusus ini dapat meningkatkan tingkat energi dan menghilangkan kelelahan pada penderita kanker. Ginseng dapat membantu tubuh memodulasi stres fisiologis yang terkait dengan kanker dan pengobatan kanker.

Ginseng Amerika dapat menghambat pertumbuhan kanker payudara manusia dalam kultur yang ditanam di laboratorium. Semakin tinggi konsentrasi ginseng, semakin lambat proliferasi kanker akan terjadi. Dosis tinggi ginseng ini akan sepenuhnya menghambat proliferasi sel kanker payudara dengan mengganggu kemampuan tumor untuk membuat pembuluh darah.

Studi yang dilakukan di Cina menemukan bahwa orang yang mengonsumsi ekstrak ginseng Asia sering menunjukkan risiko kanker yang lebih rendah secara keseluruhan. Sebuah studi Cina yang berbeda tentang ginseng dan kanker menemukan bahwa wanita dengan kanker payudara yang secara teratur mengonsumsi ginseng sebelum diagnosis mereka cenderung bertahan lebih lama daripada wanita yang tidak mengonsumsi ginseng. Studi tentang ginseng dan kanker ini juga menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi ginseng selama perawatan kanker payudara melaporkan kualitas hidup yang lebih baik secara keseluruhan saat menjalani perawatan. Studi Korea telah menemukan bahwa ginseng dapat memperlambat atau menghentikan proliferasi kanker seperti kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker paru-paru.

Orang Cina telah menggunakan ginseng sebagai obat herbal selama ribuan tahun. Uji klinis masih perlu dilakukan, bagaimanapun, untuk menentukan efek jangka panjang dari ginseng dosis tinggi. Percobaan juga dapat mengungkapkan interaksi negatif yang mungkin dimiliki ginseng bila dikombinasikan dengan obat-obatan tertentu.

Sementara bukti ilmiah yang tersedia tentang efektivitas ginseng belum sepenuhnya mendukung klaim anti-kanker, akar kering tanaman ginseng tertentu masih digunakan untuk mengobati beberapa kondisi, termasuk kanker. Selain digunakan sebagai agen anti-kanker, ginseng sering digunakan dalam mengobati penyakit pada sistem pernapasan dan pencernaan. Banyak orang juga menggunakan produk ginseng untuk mengobati gangguan saraf tertentu.

Ginseng tetap relatif aman tetapi ada efek samping tertentu yang mungkin menyertai penggunaan ginseng pada dosis tinggi. Kemungkinan efek samping yang terkait dengan penggunaan ginseng termasuk kesulitan tidur, mual, sakit kepala, dan peningkatan denyut jantung. Wanita mungkin mengalami pendarahan vagina atau payudara bengkak saat mengonsumsi ginseng secara teratur. Penderita diabetes harus menggunakan ginseng dengan hati-hati karena bahan tersebut dapat menyebabkan kadar gula darah turun.