Tata bahasa dan sintaksis adalah konsep yang terkait erat, baik dalam bahasa tertulis maupun lisan. Istilah-istilah tersebut sering digunakan secara bergantian, meskipun setiap konsep memiliki arti tersendiri. Sintaksis adalah susunan kata dan frase dalam sebuah kalimat. Secara komparatif, tata bahasa terdiri dari aturan-aturan yang mengatur komposisi bahasa. Dengan demikian, hubungan antara tata bahasa dan sintaksis mirip dengan hubungan orang tua dan anak, dengan tata bahasa menyediakan aturan struktural yang harus diikuti oleh sintaksis dan konsep lainnya.
Dari segi etimologi, atau asal usul suatu kata, istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani dan bahasa Latin sintaksis, yang berarti menyusun dalam suatu urutan yang tersusun. Demikian pula, kata tata bahasa berasal dari istilah Yunani grammatike tekhne, yang diartikan sebagai seni kata atau huruf. Memahami asal-usul ini, hubungan antara tata bahasa dan sintaksis dapat dijelaskan sebagai seni bahasa, makna tata bahasa, dan bagaimana tata bahasa itu diatur, makna sintaksis. Meskipun istilah tata bahasa hadir dalam budaya Latin dan Yunani kuno, pemahaman tata bahasa sebagai seperangkat aturan yang berkaitan dengan sintaks baru dimulai pada abad ke-16. Sebelum abad ke-16, istilah tata bahasa hanya diterapkan pada pembelajaran secara umum, dengan sintaksis yang mencakup semua jenis urutan atau pengaturan.
Saat ini, sintaks dan tata bahasa dipahami sebagai aturan yang mengatur struktur kalimat yang tepat. Misalnya, ketika seseorang merujuk seseorang dan diri mereka sendiri, frasa bahasa Inggris seperti saya dan dia mungkin digunakan. Menurut sintaks, saya dan dia adalah urutan kata yang dapat diterima. Masuk akal logis, apakah diperintahkan sebagai saya dan dia atau dia dan saya. Aturan tata bahasa Inggris, bagaimanapun, menentukan bahwa frasa seperti itu harus diucapkan sebagai dia dan saya, sehingga kedua kata ganti itu objektif, dengan kata ganti orang saya diurutkan terakhir.
Sebagai bidang studi, tata bahasa modern mencakup aturan dan persyaratan struktural untuk berbagai bidang konsep dan bagian bahasa, termasuk sintaksis. Secara khusus, studi gramatikal melibatkan bidang-bidang seperti morfologi, fonologi, sintaksis, semantik, pragmatik, dan fonetik. Setiap area konsep harus mengikuti aturan khusus mengenai struktur, tanda baca, ejaan, penggunaan kata, urutan kata, tense, dan batasan linguistik lainnya. Mempelajari tata bahasa dan sintaksis melibatkan mempelajari aturan dan memahami bagaimana urutan kata yang tepat dan benar secara tata bahasa cocok dengan gambaran yang lebih besar dari bahasa alami. Secara alami, mempelajari tata bahasa adalah mempelajari sintaksis dan area konsep lainnya dalam upaya memahami penerapan aturan tata bahasa yang tepat untuk setiap area konsep.