Apa Hubungan Antara Pankreatitis dan Diabetes?

Pankreatitis dan diabetes diketahui berhubungan setidaknya dalam dua cara umum. Karena pankreas bertanggung jawab atas produksi insulin dalam tubuh, setiap kerusakan pada organ ini menyebabkan penurunan produksi insulin. Jika seorang pasien menderita serangan pankreatitis kronis yang parah, hal itu dapat menyebabkan jaringan parut pada pankreas atau memerlukan pengangkatan organ. Ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup, sering menyebabkan diabetes.

Di sisi lain, diabetes tipe II telah diakui sebagai salah satu penyebab peradangan pankreas. Kondisi ini menciptakan permintaan yang lebih tinggi pada sel-sel penghasil insulin di pankreas. Akibatnya, dapat menyebabkan pankreatitis kronis.

Peradangan pankreas, atau pankreatitis, dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Penyebab umum gejala pankreatitis akut termasuk batu empedu, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan narkoba. Meskipun pankreatitis akut biasanya tidak menyebabkan kerusakan signifikan pada produksi insulin tubuh, serangan berulang atau kegagalan untuk mengobati kondisi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan kumulatif pada organ.

Pankreatitis kronis dan diabetes hampir selalu terikat bersama. Karena pankreas dan pulau-pulau Langerhans rusak, jaringan parut yang dihasilkan mencegah organ-organ tersebut menjalankan fungsinya dalam produksi dan pengiriman insulin. Dalam beberapa kasus, batu pankreas juga dapat terbentuk, yang selanjutnya merusak organ dan menyebabkan rasa sakit yang hebat. Bila ini terjadi, pembedahan untuk mengangkat pankreas mengakibatkan diabetes tipe I, karena pasien tidak lagi dapat memproduksi insulin secara alami.

Beberapa data menunjukkan bahwa orang yang telah didiagnosis dengan diabetes tipe II hingga tiga kali lebih mungkin terkena gejala pankreatitis. Pasien diabetes antara usia 18 sampai 30 tahun mungkin lebih mungkin untuk mengembangkan pankreatitis dan diabetes tipe I di masa depan. Karena hubungan yang diketahui antara pankreatitis dan diabetes, ilmu kedokteran sangat menekankan pada perawatan pencegahan selama tahap awal diabetes tipe II.

Penting untuk dipahami bahwa pankreatitis dan diabetes adalah dua kondisi yang berbeda. Salah satu kondisi bisa ada tanpa yang lain, tetapi yang satu sering mendahului yang lain. Akibatnya, pasien yang telah didiagnosis dengan diabetes tipe I kadang-kadang dikirim untuk prosedur tes pankreatitis diagnostik untuk menyingkirkan gangguan pankreas. Diagnosis yang mencakup pankreatitis atau diabetes juga dapat dianggap sebagai indikator kemungkinan adanya kondisi lain pada kuesioner pemeriksaan medis.