Nutrisi dan penyembuhan luka berhubungan erat karena luka tidak dapat sembuh dengan baik atau tidak dapat sembuh sama sekali jika nutrisi yang tepat tidak disuplai ke dalam tubuh. Vitamin, mineral, berbagai jenis protein dan asam lemak esensial dianggap sebagai nutrisi, tetapi nutrisi dan penyembuhan luka melibatkan lebih dari sekadar mengetahui nutrisi apa dan pilihan untuk mendapatkannya. Hampir semua jaringan tubuh dapat diperbaiki oleh tubuh itu sendiri jika diberi nutrisi yang dibutuhkan untuk memperbaiki dan membangun kembali apa yang telah rusak. Ini adalah proses penyembuhan.
Aspek lain yang menarik dari hubungan antara nutrisi dan penyembuhan luka adalah, tanpa nutrisi yang tepat, luka lebih mudah dipertahankan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa organisme yang kekurangan gizi lebih rentan terhadap perkembangan berbagai jenis luka. Beberapa situasi dan kondisi mempengaruhi hubungan antara nutrisi dan penyembuhan luka dalam aspek bahwa kebutuhan nutrisi dapat bergantung tidak hanya pada jenis organisme yang bersangkutan tetapi juga pada kondisi di mana tubuh ditemukan. Misalnya, jika seorang wanita hamil mengalami cedera yang menghasilkan luka, kebutuhan nutrisinya lebih tinggi daripada wanita lain yang tidak hamil.
Mempelajari peran penting yang dimainkan nutrisi dalam proses yang sangat kompleks untuk menjaga kesehatan tubuh membantu seseorang memahami hubungan yang kuat antara nutrisi dan penyembuhan luka. Misalnya, vitamin A, juga dikenal sebagai retinol, sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi yang kuat dan bermanfaat bagi kesehatan sel-sel penghasil lendir yang melapisi saluran usus, saluran kemih, dan pernapasan. Tulang, gigi, dan selaput lendir adalah jaringan tubuh yang dapat menopang cedera. Semakin lama luka berlama-lama, semakin besar kemungkinan infeksi. Salah satu tanda kekurangan vitamin A adalah penyembuhan luka yang lambat.
Hubungan antara nutrisi dan penyembuhan luka terbukti dalam praktik pengobatan alami dan juga praktik medis konvensional. Misalnya, orang tua yang menderita penyembuhan luka yang lambat mungkin diet mereka dimodifikasi oleh dokter untuk memasukkan asupan protein yang lebih tinggi, jika kondisi kesehatan mereka memungkinkan. Vitamin C, seperti vitamin A, juga penting dalam hubungan antara nutrisi dan penyembuhan luka karena penting untuk pembentukan kolagen, yaitu protein yang membantu mengikat sel-sel jaringan, menghasilkan gigi, tulang, kulit, dan tendon yang sehat. . Ini juga membantu melawan infeksi, yang merupakan hubungan tidak langsung antara nutrisi dan penyembuhan luka.