Apa Hubungan Antara Niasin dan Inositol?

Niasin dan inositol sering digabungkan menjadi satu senyawa, inositol heksaniasinat. Senyawa ini menawarkan manfaat yang sama seperti niasin namun memiliki pengurangan risiko efek samping yang sering dikaitkan dengan mengkonsumsi suplemen niasin murni. Inositol hexaniacinate sering direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol.

Vitamin B3, atau niasin, adalah suplemen makanan yang mungkin memiliki banyak efek samping yang menguntungkan. Beberapa bentuk niasin dianggap membantu individu dengan diabetes dan juga membantu mengurangi gejala osteoarthritis. Studi sedang dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara asupan niasin dan risiko individu untuk penyakit Alzheimer. Individu dengan kolesterol tinggi sering disarankan untuk mengonsumsi suplemen kombinasi niasin dan inositol. Suplemen niasin dapat menurunkan kolesterol LDL, atau kolesterol “jahat”, sebesar 15 hingga 20 persen dan meningkatkan kadar HDL, atau kolesterol “baik”.

Asupan niasin yang direkomendasikan setiap hari adalah 20 mg. Namun mengkonsumsi terlalu banyak niasin, atau bahkan dosis yang dianjurkan, sekaligus dapat menyebabkan sejumlah efek samping. Yang paling umum adalah kemerahan pada kulit dan mual, tetapi detak jantung yang cepat, jantung berdebar-debar, gatal-gatal dan sakit perut tidak jarang terjadi.

Untuk mencegah efek samping ini, niasin sering dikombinasikan dengan senyawa kimia inositol, yang bentuknya sangat mirip dengan niasin. Biasanya, enam molekul niasin menyatu menjadi satu molekul inositol. Senyawa baru ini disebut inositol hexaniacinate, atau INH, dan diresepkan secara khusus untuk menurunkan kadar kolesterol darah.

Kombinasi niasin dan inositol sering menghilangkan efek samping umum dari niasin murni. Inositol hexaniacinate adalah senyawa kompleks, dan dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk memecahnya menjadi molekul niacin dan inositol yang terpisah. Ini berarti bahwa alih-alih terjadi peningkatan tiba-tiba niasin dalam aliran darah, yang terjadi ketika niasin murni dikonsumsi, niasin dilepaskan secara bertahap selama beberapa jam, mengurangi risiko efek samping. Karena hal inilah inositol hexaniacinate juga dikenal sebagai niacin “non-pembilasan”, mengacu pada pembilasan kulit yang mungkin terjadi dengan niasin murni.

Meskipun mengonsumsi suplemen niasin mungkin memiliki efek samping yang menguntungkan bagi banyak orang, ada beberapa efek samping jangka panjang yang dapat membahayakan. Mengambil terlalu banyak niasin dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan hati, dan suplemen niasin juga dapat mengganggu obat penurun kolesterol yang dapat dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Penelitian saat ini sedang dilakukan mengenai efek samping jangka panjang dari inositol hexaniacinate, dan dokter harus berkonsultasi sebelum rejimen niacin atau inositol hexaniacinate dimulai.