Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit degeneratif yang mempengaruhi sistem saraf. Gejala seperti ketidakmampuan untuk menggerakkan otot dengan benar dan bahkan kelumpuhan total muncul karena degenerasi zat yang disebut mielin yang melapisi sebagian besar saraf tubuh. Pada orang sehat, mielin bertindak sebagai isolator di sekitar saraf, membantu impuls listrik melewati saraf bergerak secara efisien. Ketika mielin rusak, impuls ini melambat atau berhenti sama sekali, dan area tubuh yang biasanya dikirim oleh saraf tidak menerima pesan yang sesuai, mengakibatkan gejala MS.
Pada orang yang sehat, otak menerima sinyal dari seluruh tubuh dari sensasi, dan juga mengirimkan sinyal ke bagian lain dari tubuh untuk merangsang gerakan. Sistem saraf tepi (PNS) adalah susunan saraf di sekitar tubuh, dan sistem saraf pusat (SSP) adalah kumpulan saraf di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Myelin adalah zat putih dan berlemak yang menutupi saraf SSP.
Sel-sel otak dan sumsum tulang belakang mengumpulkan sensasi dan memerintahkan seluruh tubuh untuk menggerakkan otot. Setiap saraf mentransmisikan sinyal melalui sistem impuls listrik dan sinyal kimia. Myelin melindungi bagian luar sel saraf, dan menjaga impuls listrik di dalam sel sehingga mereka tidak membuang energi mereka di luar sel, melainkan menyimpan semua listrik di tempat dan arah yang benar. Hubungan antara myelin dan multiple sclerosis terjadi pada pasien MS karena myelin dari SSP yang membantu saraf melewati sinyal secara efisien rusak.
Ketika mielin rusak, atau rusak sama sekali, sel saraf di bawahnya tidak dapat menahan sinyal listriknya dengan baik. Sinyal melambat secara dramatis, atau bahkan mungkin hilang sama sekali. Sel saraf yang seharusnya menyampaikan pesan sensasi ke otak kemudian dapat menghasilkan sensasi abnormal yang terasa seperti tusukan jarum atau mati rasa.
Sel saraf yang biasanya mengirimkan sinyal ke otot dan menghasilkan gerakan yang hampir seketika mungkin hanya dapat merangsang gerakan yang lemah atau tidak sama sekali. Ini dapat menunjukkan dirinya dalam gejala seperti kelumpuhan, penglihatan ganda atau kelemahan otot. Dokter belum tahu, pada 2011, apa yang menyebabkan kerusakan pada myelin dan perkembangan multiple sclerosis, meskipun genetika dan pemicu tertentu seperti virus dicurigai. Salah satu penjelasan untuk kerusakan mielin adalah bahwa kondisi tersebut adalah penyakit autoimun, yang berarti bahwa sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang mielin untuk alasan yang tidak diketahui.
Meskipun kurangnya informasi tentang penyebab masalah dengan mielin dan multiple sclerosis, beberapa obat dapat memiliki efek positif pada gejala penyakit, meskipun MS belum dapat disembuhkan. Obat-obatan ini termasuk steroid, interferon dan antibodi. Protein mielin buatan adalah pilihan lain. Aktivitas fisik juga berpotensi meningkatkan laju degenerasi mielin dan multiple sclerosis.