Apa Hubungan Antara Makanan Cepat Saji dan Obesitas?

Menghubungkan makanan cepat saji dan obesitas tidaklah sulit. Sebagian besar menu makanan cepat saji dipenuhi dengan sajian tinggi lemak dan rendah nutrisi yang diketahui menyebabkan obesitas bila dimakan secara teratur. Restoran cepat saji sangat populer meskipun faktanya banyak makanan cepat saji dan murah tidak dianggap sebagai bagian dari diet sehat. Gaya hidup yang sibuk mengundang kemudahan dan kenyamanan dari diet makanan cepat saji, tetapi risiko kesehatan yang terkait dengan makanan cepat saji dan obesitas bisa mematikan.

Makanan cepat saji diterima secara luas karena nyaman, mudah, dan murah, tetapi cepat dan sederhana tidak selalu sama dengan bergizi dan sehat. Makanan cepat saji disebut sebagai junk food karena suatu alasan; ini menyediakan beberapa nutrisi yang dibutuhkan untuk diet yang sehat dan seimbang. Istilah makanan cepat saji juga tidak hanya mendefinisikan tarif drive-through. Camilan cepat dan banyak makanan microwave adalah bagian dari kelompok makanan cepat saji yang terbukti meningkatkan tingkat obesitas.

Sejumlah penelitian membuktikan hubungan antara makan makanan cepat saji dan obesitas. Secara statistik, insiden obesitas lebih tinggi di daerah di mana gerai makanan cepat saji paling banyak. Makanan cepat saji juga dianggap sebagai penyumbang utama obesitas pada masa kanak-kanak, yang merupakan risiko kesehatan yang serius dan terbukti menjadi penyebab diabetes tipe 2.

Istilah obesitas menunjukkan berat badan secara signifikan di atas berat badan sehat yang direkomendasikan untuk ketinggian tertentu. Berat badan yang sehat biasanya ditentukan dengan menghitung indeks massa tubuh (BMI). Rumus BMI membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2), atau berat badan dalam pound dengan tinggi badan dalam inci kuadrat dan kemudian dikalikan dengan 703 (lb/in2x703). Seseorang dengan BMI 30 atau lebih dianggap obesitas.

Makan makanan cepat saji lebih dari dua kali seminggu dapat menyebabkan obesitas, yang pada gilirannya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa orang gemuk lebih mungkin meninggal pada usia muda. Selain itu, obesitas berkontribusi terhadap penyakit serius termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, osteoartritis, diabetes tipe 2, stroke, sleep apnea, penyakit kandung empedu, dan kanker. Faktanya, insiden obesitas yang lebih tinggi secara langsung berkaitan dengan peningkatan diabetes tipe 2.

Ikatan antara makanan cepat saji dan obesitas dapat diputuskan dengan pilihan makanan sehat, bahkan saat makan di luar atau makan dalam perjalanan. Banyak rantai makanan cepat saji telah menambahkan pilihan menu yang lebih sehat seperti salad dan buah. Mengurangi ukuran porsi juga dapat mengurangi kecenderungan obesitas pada orang yang mengonsumsi makanan cepat saji secara teratur. Mengganti salad dengan kentang goreng dapat mengurangi kalori dan mengurangi dampak negatif makanan cepat saji pada nutrisi.