Apa Hubungan Antara Kanker dan Pneumonia?

Kanker dan pneumonia terhubung dalam beberapa cara. Pneumonia dapat berkembang sebagai komplikasi kanker. Ini mungkin juga merupakan gejala dari beberapa jenis kanker. Meskipun kanker paru-paru dan pneumonia dapat terjadi bersamaan, pneumonia juga dapat berkembang dengan jenis kanker lainnya.
Untuk memahami mengapa kondisi ini sering berkembang bersamaan, penting untuk mengetahui apa itu pneumonia. Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru. Ini bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, atau infeksi virus. Ketika seseorang menderita kanker, sistem kekebalannya sering kali lebih lemah, dan ia dapat mengembangkan pneumonia dengan lebih mudah.

Salah satu tanda kanker paru-paru adalah pneumonia berulang. Ketika seseorang terus mengalami masalah pernapasan, seperti pneumonia, berbagai tes lain dapat dilakukan seperti CT scan dada. Kanker paru-paru terkadang ditemukan dengan cara ini.

Ada kemungkinan juga bahwa diagnosis kanker dapat tertunda jika kanker disalahartikan sebagai pneumonia. Terkadang, penderita pneumonia mungkin memiliki gejala yang mirip dengan kanker paru-paru. Karena batuk, sesak napas, mengi, dan kelelahan adalah gejala umum dari kedua penyakit, adalah mungkin untuk salah mendiagnosis pneumonia pada awalnya.

Kanker dan pneumonia juga terkait karena pengobatan kanker terkadang dapat menyebabkan pneumonia. Perawatan untuk kanker, seperti terapi radiasi dan kemoterapi, terkadang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru sebagai efek samping. Ketika paru-paru menjadi rusak, pneumonia dapat berkembang lebih mudah. Kemoterapi seringkali melemahkan pertahanan tubuh, sehingga virus, bakteri, dan jamur penyebab pneumonia lebih mudah menyerang paru-paru.

Jika pneumonia terjadi pada seseorang dengan kanker, komplikasi dapat terjadi lebih sering. Sindrom gangguan pernapasan dan sepsis adalah dua komplikasi serius yang berkembang lebih sering pada orang yang memiliki kedua kondisi tersebut. Sepsis terjadi pada penderita kanker jika infeksi menyebar ke aliran darah. Ini bisa menjadi infeksi yang mengancam jiwa.

Tergantung pada jenis pneumonia, pengobatan mungkin termasuk antibiotik, perawatan pernapasan, cairan intravena (IV), dan oksigen. Pengobatan mungkin lebih agresif jika pasien juga menderita kanker. Ini untuk membersihkan tubuh dari pneumonia dengan cepat untuk mencegah komplikasi serius. Pasien dengan kedua penyakit ini lebih mungkin dirawat di rumah sakit daripada sebagai pasien rawat jalan di rumah.

Pencegahan, seperti mendapatkan vaksin pneumonia, mungkin direkomendasikan untuk orang yang memiliki kanker tertentu. Cara lain untuk mengurangi kemungkinan terkena pneumonia termasuk makan dengan baik, cukup istirahat, dan sering mencuci tangan. Orang dengan kanker harus sangat rajin menjauhi orang lain yang menderita radang paru-paru untuk mencegah terinfeksi.