Efek samping Policosanol dapat dibagi menjadi tiga kategori: reaksi ringan, serius, dan alergi. Efek samping policosanol ringan seperti mual, pusing, dan sakit kepala biasanya tidak berlangsung lama dan dapat hilang begitu tubuh beradaptasi dengan suplemen. Individu yang mengalami reaksi alergi atau efek samping policosanol yang serius seperti pendarahan internal atau tinja berwarna hitam harus menghentikan penggunaan suplemen dan mencari perhatian medis. Orang yang tertarik untuk mencoba policosanol dapat berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memulai rejimen.
Policosanol adalah suplemen nutrisi, tetapi efek sampingnya masih terkait dengan penggunaannya. Mungkin aman bila dosis harian berkisar antara 10 hingga 80 miligram selama maksimal dua tahun. Probabilitas dan tingkat keparahan efek samping policosanol tergantung pada beberapa faktor seperti usia dan kesehatan umum. Sedikit yang diketahui tentang efek policosanol pada wanita hamil dan ibu menyusui.
Kebanyakan efek samping policosanol umumnya ringan dan durasinya pendek. Yang paling umum dalam kategori ini adalah sakit kepala, mual, dan pusing. Policosanol dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti sakit perut, diare, dan rasa lapar yang berlebihan, terutama saat memulai rejimen untuk pertama kalinya atau dosis baru.
Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap policosanol. Ruam kulit, gatal-gatal, dan kesulitan bernapas atau menelan adalah tanda-tanda reaksi terhadap suplemen ini. Seseorang yang alergi terhadap policosanol juga dapat menderita pembengkakan wajah dan tenggorokan dan harus mencari pertolongan medis secepat mungkin.
Sebagian kecil orang dapat mengalami efek samping yang serius akibat penggunaan policosanol. Kotoran hitam dan pendarahan internal adalah kemungkinan efek samping policosanol. Policosanol juga dapat menyebabkan beberapa individu muntah darah atau mengalami perubahan penglihatan atau kelemahan pada lengan dan kaki. Jika efek samping ini terjadi, rejimen policosanol harus dihentikan.
Suplemen ini adalah bahan kimia yang terbuat dari tebu Kuba. Di Amerika Serikat, policosanol biasanya dibuat dari bibit gandum, lilin lebah, dan ubi, di antara sumber lainnya. Ini digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk kolesterol tinggi dan sirkulasi yang buruk. Komunitas medis terbagi, tetapi beberapa peneliti dan praktisi medis percaya bahwa policosanol membantu menurunkan produksi kolesterol hati sambil meningkatkan pemecahan lipoprotein densitas rendah.
Ini juga dapat membantu mengurangi kelengketan trombosit dan dengan demikian mengurangi risiko pembekuan darah. Akibatnya, obat antikoagulan dan antiplatelet cenderung berinteraksi dengan policosanol. Mereka yang mengonsumsi policosanol dengan obat yang memperlambat pembekuan darah berisiko mengalami pendarahan dan memar. Obat-obatan tersebut termasuk aspirin, ibuprofen, dan heparin. Policosanol tidak boleh diambil sebelum operasi yang dijadwalkan.