Apa Efek Samping Bromelain yang Berbeda?

Bromelain adalah proteolitik alami, atau enzim pencerna protein, dengan efek samping yang dapat berkisar dari ringan hingga parah. Reaksi dapat mencakup mual, diare, muntah, dan kantuk, dan beberapa wanita telah melaporkan perdarahan menstruasi yang berat. Efek samping bromelain lainnya termasuk reaksi alergi seperti peningkatan denyut jantung, gatal-gatal, dan sesak di tenggorokan. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala asma telah didokumentasikan sebagai efek samping dari bromelain. Orang yang berisiko mengalami efek samping bromelain termasuk mereka yang diketahui alergi terhadap beberapa hal, termasuk nanas, gandum, sengatan lebah, serbuk sari cemara, serbuk sari birch, kiwi, pepaya, dan rumput.

Bromelain, yang juga menjadi penyebab sakit mulut yang dialami beberapa orang setelah makan nanas segar, diekstraksi dari batang dan jus tanaman nanas biasa. Penduduk asli Amerika Tengah dan Selatan telah mengetahui tentang efek positif nanas dan telah menggunakannya secara medis selama berabad-abad. Selain digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, nanas juga telah digunakan untuk mengobati penyakit kulit dan untuk mempercepat penyembuhan secara umum. Bromelain sekarang diproduksi menjadi kapsul atau bentuk pil dan dijual bebas di supermarket, apotek dan toko makanan kesehatan.

Sebagai enzim pencernaan alami, suplemen makanan yang tersedia ini dimaksudkan untuk membantu proses pencernaan, mengurangi beban pada sistem gastro-intestinal. Orang dengan gangguan yang berhubungan dengan peradangan gastro-intestinal mungkin mengalami efek samping bromelain dan sebaiknya tidak menggunakannya. Yang lain merasa terbantu untuk mual, mulas, refluks lambung dan kondisi lain yang berhubungan dengan pencernaan.

Agen anti-inflamasi, bromelain banyak digunakan untuk nyeri rematik dan nyeri otot. Di Jerman, bromelain digunakan sebagai protokol standar dalam perawatan setelah operasi. Sifat anti-inflamasi bromelain juga telah terbukti membantu dalam mengurangi gejala pembengkakan yang menyakitkan pada wanita menyusui. Orang yang tidak rentan terhadap efek samping bromelain juga merasa terbantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, yang menjadikannya terapi pelengkap yang menjanjikan untuk perawatan kanker seperti kemoterapi.

Bromelain juga dikenal karena sifat antikoagulannya, atau pengencer darah. Ini dianggap aman secara umum, tetapi orang yang menggunakan obat pengencer darah apa pun harus menghindari bromelain untuk mencegah efek samping. Makan nanas sambil mengonsumsi pengencer darah seharusnya tidak menimbulkan masalah, karena bromelain lebih terkonsentrasi di batang dan jus nanas daripada di buahnya, tetapi berkonsultasi dengan dokter dapat membantu mengatasi masalah apa pun.