Jahe giling digunakan dalam berbagai cara di seluruh dunia, termasuk membuat teh jahe, membumbui makanan dan minuman, dan membuat bahan dasar untuk membumbui daging. Selain itu, segala bentuk akar jahe, termasuk yang digiling, terkadang digunakan untuk mengobati penyakit. Membuat teh jahe dari awal biasanya melibatkan mengupas dan menggiling akar jahe, dan ini adalah minuman populer di banyak negara. Menggunakan jahe bubuk sebagai bumbu atau bagian penting dari hidangan kuliner juga merupakan cara umum untuk menggunakan rimpang ini. Terakhir, beragam kegunaan obatnya adalah campuran obat yang terbukti secara ilmiah, tidak diuji secara menyeluruh, dan kemungkinan obat plasebo.
Untuk membuat teh jahe, air mendidih ditambahkan ke jahe bubuk, yang diseduh untuk waktu yang ditentukan oleh preferensi peminum. Jahenya kemudian dibuang, dan tehnya bisa dikonsumsi segera setelah cukup dingin untuk diminum. Banyak toko menjual teh jahe dalam teh celup, yang berisi teh yang sudah digiling dan biasanya memiliki rempah-rempah lain seperti serai dan pinggul mawar untuk membumbui teh lebih jauh. Perbedaan rasa antara jahe yang baru digiling dan teh jahe dalam kantong yang dijual di toko bahan makanan bisa menjadi signifikan. Namun, beberapa orang lebih menyukai rasa jahe yang lebih tua.
Sebagai bumbu, jahe digunakan untuk membumbui banyak hidangan kuliner dan makanan panggang. Roti jahe, kue jahe, dan permen jahe semuanya menggunakan beberapa bentuk jahe untuk memberi rasa manis pada permen atau dipanggang. Roti jahe adalah makanan yang populer di banyak negara, terutama di sekitar hari libur tertentu, ketika digunakan untuk rumah roti jahe.
Penggunaan jahe bubuk dalam kuliner melampaui rempah-rempah. Beberapa orang mengubah jahe bubuk menjadi pasta pedas untuk menambahkan rasa yang berani ke hidangan lainnya. Yang lain mencampurnya dengan buah-buahan untuk membuat jus. Masih ada orang lain yang menggunakan jahe giling untuk menghiasi tahu atau mie.
Ramuan jahe berguna sebagai pengobatan medis untuk beberapa kondisi dan gejala pada tingkat yang berbeda-beda dengan beberapa bukti ilmiah. Ramuan ini dianggap aman oleh sebagian besar ahli, tetapi biasanya disarankan untuk berhati-hati tentang interaksi obat, karena jahe berinteraksi dengan setidaknya beberapa obat. Jahe dianggap efektif dalam mengobati mual sebagai gejala dari beberapa kondisi yang mendasarinya, dan ada juga bukti bahwa jahe dapat bertindak sebagai pengencer darah dan meredakan nyeri rematik. Dalam pengobatan tradisional dengan sedikit atau tanpa bukti ilmiah, diyakini bahwa jahe dapat mengobati flu biasa.