Bidang ekonomi penuh dengan berbagai jenis model makroekonomi yang dirancang untuk mencapai tujuan yang berbeda. Termasuk dalam kelas yang berbeda adalah model teori sederhana (STM), model peramalan empiris (EFM), model keseimbangan umum stokastik dinamis (DSGE), dan model komputasi ekonomi (ACE) berbasis agen. Model makroekonomi STM biasanya terdiri dari diagram dan/atau persamaan sederhana yang bertujuan untuk menggambarkan perekonomian secara keseluruhan. Model EFM terutama menggunakan data historis dan pengamatan dalam upaya untuk meramalkan hasil makroekonomi masa depan. Model seperti DSGE mencakup kerangka kerja yang berusaha untuk memprediksi efek dari perubahan kebijakan ekonomi, sedangkan model ACE bertujuan untuk memahami hubungan ekonomi makro dengan sedikit detail pada tingkat ekonomi mikro.
Model makroekonomi, seperti STM, terdiri dari diagram dan/atau persamaan dan berurusan dengan beberapa variabel. Ini termasuk ukuran agregat, seperti produk domestik bruto (PDB) dan tingkat pengangguran. Model STM mencakup model Tabungan Investasi/Preferensi Likuiditas Uang beredar (IS/LM) dan model Mundell-Fleming. Model IS/LM, misalnya, memiliki fungsi utama untuk menunjukkan bagaimana tingkat bunga dikaitkan dengan output riil di sektor barang dan jasa dan pasar uang.
Model EFM dibangun untuk menggunakan metode statistik untuk mencoba memperkirakan skenario yang mungkin. Model-model ini menggunakan data historis untuk memperkirakan dan memahami hubungan antara variabel makroekonomi yang berbeda. Sedangkan model STM terutama berkaitan dengan ukuran agregat ekonomi secara keseluruhan, model EFM kadang-kadang pergi secara rinci. Dalam melakukannya, mereka dapat, misalnya, mempelajari hubungan antara pekerjaan dan investasi dalam industri tertentu.
Model seperti DSGE mencakup dua kerangka kerja utama yang berlawanan. Salah satunya dikenal sebagai model siklus bisnis nyata, dan yang lainnya adalah model DSGE Keynesian Baru. Model siklus bisnis nyata terdiri dari model ekonomi makro yang didasarkan pada teori yang mengklaim, antara lain, bahwa fluktuasi siklus bisnis sebagian besar disebabkan oleh guncangan nyata. Dalam ekonomi, ini adalah peristiwa tak terduga dan tak terduga yang memiliki dampak negatif atau positif pada ekonomi. Kerangka DSGE Keynesian Baru menopang model terutama berdasarkan teori bahwa pemerintah dan bank sentral harus campur tangan dalam perekonomian bila diperlukan untuk menstabilkan lingkungan ekonomi.
Akhirnya, model ACE mencoba memecah hubungan ekonomi makro menjadi hubungan ekonomi mikro yang lebih berfokus pada industri. Model ini mengidentifikasi agen individu yang aktif dalam perekonomian, seperti rumah tangga dan perusahaan. Pada dasarnya, model mempelajari interaksi antara agen tersebut. Dalam pengertian dasar, setelah mempelajari sejumlah besar interaksi antara agen, hasil individu kemudian dapat digabungkan dengan yang lain untuk menciptakan hubungan makroekonomi agregat, yang kemudian dapat dipelajari. Selain itu, sebagian besar model ekonomi makro tercatat memiliki kekuatan dan kelemahannya, sehingga para ekonom terus-menerus mengubahnya dalam upaya untuk memperkuat kekuatannya.