Debu silika adalah zat yang berpotensi berbahaya yang mungkin terpapar pada beberapa pekerja secara teratur. Debu dapat dilepaskan melalui hampir semua proses yang menghancurkan batu atau mengirimkan debu ke udara. Salah satu bahaya paling serius dari debu silika adalah silikosis, suatu kondisi yang dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk bernapas. Paparan debu juga dapat menyebabkan kanker paru-paru, kanker perut, dan penyakit ginjal. Ini juga dapat menyebabkan penyakit paru-paru lainnya, seperti TBC dan emfisema.
Silika umumnya dan berlimpah ditemukan di sebagian besar batuan bumi dan dapat mengudara ketika batu itu dihancurkan. Jika ada penghancuran atau penghancuran batu, seperti penggilingan atau pemotongan, yang menghasilkan debu, bahaya menghirup silika mungkin ada. Banyak pekerja mungkin terkena paparan silika. Salah satu industri paling terkenal yang berisiko menghirup silika adalah sandblasting. Industri lain yang berisiko adalah pembuatan keramik atau gelas.
Paparan debu silika dapat menyebabkan gejala seperti batuk dan kesulitan bernapas. Paparan silika juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk berbagai penyakit paru-paru. Tuberkulosis, fibrosis, dan kanker paru-paru semuanya dapat berkembang setelah seseorang terpapar silika di udara. Selain itu, penyakit ginjal, atau penyakit ginjal, kanker perut, dan radang ginjal dapat berkembang. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk membatasi paparan silika di udara sebanyak mungkin, terutama jika ia bekerja di industri di mana ia mungkin terpapar silika.
Menghirup debu silika dapat menyebabkan penyakit serius yang dikenal sebagai silikosis. Silikosis terjadi ketika silika di udara terhirup dan masuk ke paru-paru. Partikel debu mengiritasi paru-paru dan menyebabkan peradangan. Akhirnya, sistem kekebalan tubuh akan menutupi area di jaringan parut. Jaringan parut dapat mengganggu kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen, sehingga dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bernapas.
Silikosis dapat muncul dalam tiga bentuk yang berbeda. Jika debu silika dihirup dalam dosis tinggi dalam waktu singkat — beberapa minggu hingga lima tahun — silikosis akut dapat berkembang. Silikosis yang dipercepat dapat berkembang dari lima hingga 10 tahun. Sebagian besar kasus silikosis adalah silikosis kronis. Bentuk penyakit ini sering terjadi ketika seseorang menghirup silika selama 10 sampai 40 tahun.
Ada beberapa tindakan pencegahan keselamatan yang dapat dilakukan seseorang untuk membatasi paparannya terhadap debu silika. Misalnya, sistem pernapasan filtrasi dapat digunakan. Sistem lain menggunakan air untuk menjaga debu agar tidak mengudara. Seseorang juga dapat mengenakan pakaian khusus atau menggunakan sistem ventilasi yang sesuai agar debu tidak terhirup. Tempat usaha juga dapat mendidik pekerjanya tentang bahaya debu silika dan cara terbaik untuk menghindarinya.