“Ketenangan sebelum badai” biasanya mengacu pada periode relatif tenang atau relaksasi sebelum waktu aktivitas intens atau keributan. Tahap kegiatan ini dapat dilihat sebagai hal yang positif, seperti waktu sebelum kesibukan bisnis untuk sebuah perusahaan, atau sebagai hal yang negatif, seperti menunggu masuknya pasien di rumah sakit setelah bencana. Frasa ini biasanya digunakan sebagai analogi antara ketenangan literal yang sering dapat dirasakan sebelum datangnya peristiwa meteorologi yang kuat dan periode tenang sebelum serangkaian peristiwa atau kegembiraan.
Sebagai idiom, “tenang sebelum badai” sering digunakan secara bergantian dengan frasa serupa yang menggantikan kata “tenang” dengan “tenang” atau “jeda.” Terlepas dari pilihan kata yang tepat, bagaimanapun, artinya sama. Frasa ini mengacu pada periode tenang dan hening yang mungkin dialami seseorang sebelum waktu aktivitas besar, meskipun tidak berarti secara harfiah menunjukkan bahwa badai mendekat. Sebaliknya, “ketenangan sebelum badai” biasanya mengacu pada ketenangan atau badai simbolis, seperti saat orang tua bersantai sebelum anak-anaknya pulang dari sekolah.
Ada juga ketenangan literal sebelum badai dalam beberapa kasus, yang merupakan dasar dari idiom khusus ini. Saat badai berkembang dan bergerak, terutama awan petir dan front badai besar, udara biasanya ditarik ke atas dari bawah. Udara hangat dan lembab ini didinginkan dan bergerak ke atas melalui awan, meninggalkan ruang hampa di tempatnya, yang kemudian diisi oleh udara hangat yang datang dari puncak front badai. Ketika ini terjadi di arah badai menuju, dapat menghasilkan lingkungan yang tenang dan tenang, kadang-kadang tenang menakutkan, yang dengan cepat diikuti oleh awal badai itu sendiri.
Ada idiom serupa lainnya yang sering digunakan sebagai pengganti idiom ini, termasuk “setelah badai datanglah ketenangan”. Alih-alih mengacu pada rasa tenang yang dapat mendahului periode aktivitas besar, ini malah menunjukkan bahwa setelah periode aktivitas ini mungkin ada waktu tenang lainnya. Namun, periode selanjutnya ini dapat berupa konsep positif atau negatif, karena mungkin menunjukkan masa damai dan relaksasi atau masa perenungan yang tenang tentang kehancuran yang ditimbulkan oleh badai yang dahsyat. Namun, “ketenangan sebelum badai” itu sendiri biasanya dianggap positif, meskipun mungkin memiliki konotasi yang tidak menyenangkan untuk peristiwa yang akan datang.