Ketika penutur bahasa Inggris menyebutkan idiom “merasa biru”, mereka mengekspresikan kesedihan atau emosi yang serupa. Frasa ini digunakan dalam banyak cara dalam bahasa Inggris, termasuk dalam genre musik, “blues,” yang tidak hanya melibatkan struktur musik tertentu, tetapi juga elemen lirik yang berfokus pada kesulitan dan penderitaan. Merasa biru adalah ungkapan idiomatik yang menyoroti asosiasi budaya antara warna tertentu dan emosi.
Penting untuk dicatat bahwa sementara penggunaan “merasa biru” tidak memiliki idiom wajar yang berlawanan, ada penggunaan idiomatik dari “cerah” atau “cerah” untuk mewakili emosi positif. Juga, biru bukan satu-satunya warna dalam palet yang dikaitkan dengan emosi. “Warna emosional” lainnya bekerja dengan cara yang sama, di mana perasaan tak berwujud terkait dengan warna visual.
Frase idiomatik yang berbeda dalam bahasa Inggris mengacu pada merah untuk menunjukkan kemarahan. Seseorang mungkin mengatakan “Saya melihat merah” yang menunjukkan bahwa pembicara sangat marah. Gagasan serupa ada dalam frasa seperti “kemarahan merah” atau “alam merah di gigi dan cakar,” di mana yang terakhir mewakili keganasan dunia hewan alami.
Banyak frasa lain menggunakan kata hitam untuk menunjukkan pesimisme, sinisme, kemarahan, atau depresi. Jika seseorang mengalami “hari hitam”, dia mengalami hari yang sangat buruk. Jenis ide yang sama juga digunakan dalam frasa lain seperti “suasana hati hitam”.
Banyak teori berbeda tentang asal usul istilah “merasa biru” atau “merasa biru”. Beberapa orang menunjukkan bahwa air dalam air mata manusia mungkin dianggap “biru” dalam penggambaran fisik seperti kartun. Biru juga merupakan “warna dingin”, yang dikaitkan dengan keadaan emosi yang lebih tenang. Perlu juga dicatat bahwa tenda kebiruan pada kulit sering merupakan indikasi kesehatan yang buruk. Mungkin tidak mengherankan, warna biru yang lebih gelap lebih sering dikaitkan dengan kesedihan daripada warna yang lebih terang.
Meskipun ada berbagai macam ungkapan yang menghubungkan warna biru dengan kesedihan atau emosi negatif, ada juga ungkapan lain yang mengaitkan warna biru dengan emosi yang lebih positif. Banyak dari ini bergantung pada gagasan langit biru muda dengan keseimbangan putih. Penggunaan frasa “langit biru” dapat dikaitkan dengan kebahagiaan, keterbukaan, serta gagasan cuaca baik yang lebih nyata. Ini bisa membingungkan bagi mereka yang tidak terbiasa dengan semua penggunaan idiomatik dari frasa warna. Sebagian besar, penutur bahasa Inggris pemula dapat mengingat bahwa frasa yang paling umum dan paling sederhana, termasuk “merasa biru”, biasanya mengasosiasikan biru dengan kesedihan.