Apa Artinya “Di Atas Air”?

“Di atas air” adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan keadaan keuangan di mana aset yang dimiliki oleh seorang individu dianggap layak secara finansial dan stabil. Istilah tersebut menyampaikan gagasan bahwa aset saat ini berkinerja pada atau di atas harapan dan tidak kehilangan uang bagi investor atau pemilik. Berada dalam keadaan di atas air berarti bahwa individu tersebut mengelola untuk mempertahankan nilai asetnya dan mengelola utang bahkan dalam menghadapi situasi ekonomi yang merugikan yang mengancam untuk membanjiri orang lain.

Istilah ini kadang-kadang diungkapkan sebagai menjaga kepala di atas air. Dalam aplikasi ini, implikasinya adalah bahwa ada beberapa bahaya aset kehilangan nilai sampai pemiliknya mengalami kerugian bersih, yang secara efektif menurunkan kekayaan bersihnya. Ketika pemilik mampu menjaga kepalanya di atas air, ini berarti bahwa masalah yang mengancam untuk menyeret pemiliknya ke bawah air, atau mengurangi kekayaan bersih portofolio, sedang ditangani secara efektif dan pemilik mengelola untuk setidaknya mempertahankan kekayaan bersih yang adil terlepas dari apa yang terjadi di pasar.

Manfaat dipertimbangkan di atas air adalah bahwa individu tersebut cenderung dianggap sebagai risiko kredit yang baik dan mungkin dapat memperoleh pembiayaan tambahan untuk membantu menangani krisis keuangan yang akan datang. Hal ini pada gilirannya membentengi cadangan keuangan individu dan membuatnya lebih mungkin bahwa dia akan mampu mengatasi kondisi buruk yang akan datang. Untuk alasan ini, tindakan tetap di atas air terkadang memerlukan perencanaan proaktif yang mencakup keberhasilan memproyeksikan krisis yang akan datang dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampaknya sebelum krisis benar-benar tiba.

Tetap di atas air bisa menjadi tugas yang sulit, terutama ketika ekonomi secara umum sedang mengalami penurunan. Misalnya, jika resesi terjadi dan pengangguran meningkat, rumah tangga yang telah kehilangan sumber pendapatan utama mungkin merasa sangat sulit untuk tetap membayar kewajiban utang, bahkan jika pengeluaran dipangkas seminimal mungkin. Orang-orang yang mengantisipasi resesi dan mengambil langkah-langkah menurunkan utang dan menyimpan cadangan keuangan sebelum datangnya penurunan akan lebih siap untuk tetap berada di atas air selama krisis ekonomi, dan bersiap untuk mengganti cadangan yang terkuras begitu ekonomi membaik.