Amankah Puasa Jangka Panjang?

Puasa jangka panjang bisa aman, bahkan sehat, jika diawasi oleh dokter terlatih. Ada beberapa jenis puasa yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit. Banyak dokter menganjurkan puasa sebagai metode untuk membebaskan tubuh dari racun. Meskipun beberapa kritikus mengklaim bahwa tubuh tidak dapat membedakan antara kelaparan dan puasa, dokter lain bersikeras bahwa puasa dan kelaparan adalah dua proses yang terpisah.

Ada beberapa perdebatan tentang berapa hari puasa harus berlangsung untuk dianggap puasa jangka panjang. Beberapa orang percaya bahwa apa pun selama tiga hari adalah jangka panjang, sementara yang lain berpikir puasa jangka panjang akan berlangsung selama 30 hari. Banyak faktor yang mempengaruhi seberapa cepat puasa akan mempengaruhi tubuh, seperti berat badan dan metabolisme. Garis yang memisahkan puasa jangka pendek dari puasa jangka panjang mungkin berbeda untuk setiap individu.

Para ahli menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika puasa akan berlangsung lebih lama dari tiga hari. Jika seseorang berniat berpuasa lebih dari tiga hari, kebanyakan dokter akan merekomendasikan pemeriksaan rutin untuk memastikan kadar elektrolit dan kalium pasien tidak turun. Dokter akan membantu pasiennya memutuskan seberapa dekat puasa harus dipantau.

Seorang dokter mungkin meminta pasiennya untuk menghentikan puasa jangka panjang jika tanda-tanda kelaparan mulai terjadi. Meski puasa terkadang bisa berlangsung beberapa bulan, namun dianggap tidak aman bagi tubuh untuk mencapai mode kelaparan. Tubuh yang sehat biasanya bisa bertahan setidaknya 40 hari tanpa mengalami tanda-tanda kelaparan, meski dengan sedikit lemak tubuh. Tanda-tanda kelaparan termasuk muntah, kecemasan, mulas, kesulitan bernapas atau denyut nadi lemah.

Beberapa jenis puasa tersedia. Yang paling ekstrim disebut puasa kering, yang tidak mengizinkan makanan atau air. Puasa kering biasanya tidak dianjurkan untuk puasa jangka panjang, meskipun dapat dilakukan selama beberapa hari. Puasa hanya air adalah pilihan lain. Selama puasa ini, tidak ada kalori yang tertelan, tetapi air tetap dikonsumsi secara teratur.

Puasa jus juga merupakan praktik umum. Orang masih bisa menjaga asupan kalori minimal tanpa makan makanan apapun. Puasa termudah berfokus hanya pada satu jenis makanan, seperti makanan mentah saja. Makanan cepat saji mentah mungkin memasok asupan kalori normal, tetapi pesertanya masih akan melalui periode detoks.

Dokter biasanya tidak menganjurkan puasa jangka panjang untuk anak-anak atau ibu hamil, karena nutrisi harian dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh. Puasa mungkin juga tidak dianjurkan bagi orang yang menderita penyakit tertentu, seperti kanker, AIDS, atau TBC. Puasa sebenarnya dapat membantu dengan penyakit lain seperti kelelahan, radang sendi, diabetes, insomnia atau flu. Puasa juga dilakukan dalam beberapa praktik keagamaan.