Republik Persatuan Tanzania, yaitu Jamhuri ya Muungano wa Tanzania dalam bahasa Swahili, biasanya dikenal di seluruh dunia hanya sebagai Tanzania. Negara Afrika Timur meliputi wilayah 364,898 sq mi (945,087 km²), dengan populasi sekitar 44 juta orang yang tergabung dalam lebih dari 100 kelompok etnis yang berbeda.
Karena banyaknya kelompok yang tinggal di Tanzania, tidak ada bahasa resmi di negara tersebut, meskipun para pejabat lebih menyukai bahasa Swahili untuk komunikasi bisnis dan formal. Bahasa Inggris banyak digunakan, terutama dalam segala hal yang berkaitan dengan masalah internasional, meskipun tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah, sehingga menjadi kurang umum.
Sembilan puluh persen orang yang tinggal di Tanzania bekerja dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pertanian. Kota-kota masih terbelakang, dan sebagian besar tenaga kerja Tanzania adalah pedesaan. Bahkan ibu kotanya, Dodoma, relatif belum berkembang, meski memiliki bandara dan dua universitas. Tanzania memperoleh kemerdekaan penuh dari Inggris pada tahun 1961, menjadi monarki konstitusional pertama dan akhirnya republik. Tanzania sekarang menjadi republik demokratis, dengan warga memilih presiden melalui pemungutan suara langsung.
Meskipun deposit emas, gas alam, dan mineral dalam jumlah besar, Tanzania sebagian besar masih belum dijelajahi. Misalnya, perusahaan pertama yang terlibat dalam produksi komersial gas alam didirikan di Tanzania pada tahun 2004; sebelum itu, negara bergantung terutama pada tetangganya untuk konsumsi nasional mereka. Industri lain, termasuk penerbitan, media, dan obat-obatan, praktis tidak tersentuh.
Tanzania adalah rumah bagi beberapa taman nasional, seperti Taman Nasional Tarangire, dekat kota Arusha. Taman Nasional Arusha, tidak jauh dari Tarangire, adalah rumah bagi monyet colobus, hyena tutul, jerapah, dan raksasa lainnya. Gajah jarang ditemukan, tetapi terkadang dapat terlihat di taman. Kurang dari 30 mil (50km), Gunung Kilimanjaro menawarkan pengunjung kesempatan untuk mengalami salah satu pemandangan paling ajaib di Tanzania. Ada pondok gunung dan rumah peristirahatan di dalam taman, sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman penuh dari alam liar.
Selama bertahun-tahun, para arkeolog telah menemukan di Tanzania beberapa sisa-sisa manusia tertua yang diketahui, mencapai 2 juta tahun yang lalu. Dikenal sebagai “The Cradle of Mankind,” Tanzania telah menjadi magnet bagi para ilmuwan yang mencoba memahami sejarah dunia. Karena Tanzania tidak mengalami dampak dari negara-negara lain yang lebih maju, banyak dari kekayaan alam dan sejarahnya tetap tak tersentuh dan menunggu untuk ditemukan.