Sahara tidak selalu panas. Gurun Afrika utara dapat mencapai suhu di bawah titik beku dari Desember hingga Februari karena kurangnya kelembaban di gurun. Bukit pasir gurun juga menumpuk salju, mirip dengan puncak gunung. Suhu beku bukanlah norma, karena Sahara biasanya merupakan salah satu tempat terpanas di Bumi. Itu digunakan untuk memegang rekor suhu tertinggi yang tercatat pada 136 derajat Fahrenheit (57.78 derajat Celcius) pada tahun 1922, di Azizia, Libya. Namun, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mendiskualifikasi pengajuan ini pada tahun 2012 karena keliru. Selain suhunya yang keras, Sahara rentan terhadap kecepatan angin tingkat badai yang dapat menyebabkan badai pasir. Meskipun gurun hanya menerima hujan setengah inci (1.27 cm) hingga 4 inci (10 cm) per tahun, sering kali terjadi sebagai hujan deras.
Lebih lanjut tentang Gurun Sahara:
Gurun Sahara lebih besar dari benua AS dan menyumbang sekitar 8% dari luas daratan seluruh planet.
Kerikil menyumbang sebagian besar lanskap Sahara—pasir hanya 30%.
Sahara terdiri dari seperempat dari seluruh benua Afrika dan namanya adalah bahasa Arab untuk “Gurun Besar”.