Apa itu Cek dan Saldo?

Banyak pemerintahan dan organisasi dibentuk dengan menggunakan sistem checks and balances, yang juga dikenal sebagai pemisahan kekuasaan. Maksud dari struktur ini adalah untuk mendistribusikan kekuasaan, memastikan bahwa pemerintah tidak menjadi otokratis. Salah satu contoh paling klasik ditemukan dalam Konstitusi Amerika Serikat, yang menetapkan tiga cabang pemerintahan dan menguraikan kekuasaan mereka. Di bawah sistem ini, tidak ada satu cabang pun yang memiliki kekuatan tertinggi, dan setiap cabang bekerja paling efektif ketika bertindak demi kepentingan terbaik bangsa.

Di Amerika Serikat, ada tiga cabang pemerintahan. Cabang eksekutif termasuk Kantor Presiden. Cabang legislatif termasuk Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat, yang secara kolektif dikenal sebagai Kongres. Akhirnya, cabang yudisial meliputi sistem Mahkamah Agung. Setiap cabang memiliki kekuatan unik, dan masing-masing juga dapat mempengaruhi tindakan cabang lain. Pemisahan kekuasaan dimaksudkan untuk melindungi proses demokrasi.

Cabang legislatif mengusulkan RUU dan mengesahkannya menjadi undang-undang. Cabang eksekutif dapat memilih untuk memveto RUU tersebut, dan Mahkamah Agung juga dapat membatalkan RUU tersebut, jika dianggap tidak konstitusional. Di bawah sistem checks and balances, Kongres pada gilirannya dapat mengesampingkan hak veto, atau mengesahkan undang-undang baru yang memenuhi Mahkamah Agung. Pemeriksaan di Kongres ini memastikan bahwa cabang legislatif mempromosikan kesejahteraan negara.

Cabang yudikatif menafsirkan undang-undang. Ini terdiri dari panel hakim yang ditunjuk oleh presiden dan dikonfirmasi oleh Senat. Cabang ini juga menafsirkan dan membela Konstitusi, dan terikat oleh hukum untuk menjatuhkan undang-undang yang bertentangan dengan maksud Konstitusi. Tindakan cabang yudikatif diperiksa melalui proses penunjukan, dan hakim memegang kursi mereka dengan syarat berperilaku baik, artinya penyalahgunaan kekuasaan akan mengakibatkan pencopotan dari bangku.

Cabang eksekutif berfungsi sebagai kepala negara, memimpin militer dan membuat janji politik. Ini memiliki kekuatan veto atas cabang legislatif, dan wakil presiden adalah Presiden Senat. Anggota yudikatif ditunjuk oleh cabang eksekutif, yang juga dapat mengeluarkan grasi. Pada gilirannya, Kongres dapat menentukan bahwa seorang presiden tidak layak untuk menjabat dan memberhentikannya, dan ketua Mahkamah Agung menjadi kepala Senat selama proses pemakzulan.

Sistem checks and balances mendistribusikan daya, daripada memusatkannya di satu lokasi. Sangat sulit untuk dielakkan, yang memastikan bahwa kepentingan rakyat terwakili. Banyak pemerintah dan organisasi lain telah memasukkan struktur seperti itu ke dalam sistem pemerintahan mereka untuk menjaga integritas para pemimpin mereka.