Apa itu Pertempuran Saratoga?

Pertempuran Saratoga terjadi pada tahun 1777 selama Perang Revolusi Amerika. Konflik tersebut melibatkan pasukan Inggris Raya dan 13 koloni Amerika yang mendeklarasikan kemerdekaan dari kekuasaan Inggris. Berlangsung di New York, pertempuran dimenangkan oleh penjajah. Kemenangan yang signifikan menunjukkan bahwa Amerika dapat bertahan melawan Angkatan Darat Inggris yang kuat dan memungkinkan penjajah untuk merekrut sekutu yang akan menggeser Perang Revolusi demi Amerika.

Setelah secara historis mendominasi kolonis Amerika, pasukan Inggris bertujuan untuk mengakhiri pemberontakan Amerika sekali dan untuk selamanya. Di bawah kepemimpinan Jenderal John Burgoyne, Inggris merencanakan serangan multi-sisi dengan harapan merebut New York dari penjajah. Rencana tersebut menyerukan pasukan Inggris untuk menyerang pasukan penjajah dari selatan, timur, dan utara, akhirnya bergabung di Saratoga.

Awalnya, taktik Burgoyne berhasil, karena korban Inggris minimal dan pasukan dapat merebut benteng di Ticonderoga dan Hubbardton. Namun, rencananya segera mulai berantakan, karena medan yang tidak dikenal memperlambat pasukan Inggris, memberi tentara Amerika waktu yang berharga untuk bersiap. Burgoyne juga mengandalkan 1,000 tentara tambahan yang datang dari Vermont dengan persediaan. Pasukan yang diharapkan itu tidak pernah tiba. Juga, penduduk asli Amerika yang bertempur di tentara Inggris meninggalkan Burgoyne, semakin mengurangi jumlah pasukannya.

Pertempuran Saratoga sebenarnya melibatkan lebih dari sekadar pertempuran. Pertempuran pertama, yang dikenal sebagai Battle of Freeman’s Farm terjadi pada 19 September 1777, di tanah dekat sebuah peternakan yang dikosongkan. Pasukan Amerika berhasil menghalangi Inggris untuk maju. Dalam prosesnya, Amerika melemahkan tentara Inggris dengan melukai banyak tentara Inggris.

Pertempuran Saratoga kedua dilancarkan pada 7 Oktober 1777. Pasukan Amerika, yang dipimpin oleh Benedict Arnold dan Horatio Gates, bertahan dari serangan lain oleh Inggris selama Pertempuran Bemis Heights. Pasukan Amerika mencapai kemenangan yang menentukan, memaksa pasukan Inggris untuk mundur.

Burgoyne dan pasukannya berusaha melarikan diri dengan menuju utara. Kondisi hujan membuat kondisi jalan rusak. Pasukan Amerika, yang dipimpin oleh Gates, mengejar pasukan Inggris ke desa Saratoga. Pada 17 Oktober 1777, Inggris dikepung oleh lebih dari 20,000 tentara Amerika. Sangat kalah jumlah, 5,000 tentara Inggris menyerah. Amerika mengizinkan pasukan Inggris yang ditangkap untuk kembali ke Inggris setelah perang dengan imbalan tidak pernah menginjakkan kaki lagi di tanah Amerika Utara.
Pertempuran Saratoga mengubah gelombang bagi Amerika dalam Perang Revolusi. Setelah kekalahan Inggris, Amerika membujuk Prancis untuk menjadi sekutu. Prancis menyediakan pasukan dan perbekalan yang memainkan peran kunci dalam mengamankan kemenangan Amerika atas Inggris dalam Perang Revolusi Amerika.