LIDAR Airborne adalah penggunaan cahaya dari laser yang dipasang di pesawat untuk mendeteksi atau mengukur objek. LIDAR adalah akronim untuk deteksi cahaya dan jangkauan, sebuah teknologi deteksi yang memancarkan sinar foton dengan panjang gelombang di daerah ultraviolet, inframerah, atau cahaya tampak dari spektrum elektromagnetik. Ketika foton mengenai dan memantulkan objek, LIDAR mendeteksi cahaya yang tersebar dan menafsirkannya untuk memberikan informasi tentang target. LIDAR sangat mirip dengan radar, yang menggunakan gelombang radio dengan cara yang sama seperti LIDAR menggunakan cahaya, tetapi LIDAR bisa jauh lebih presisi karena menggunakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang jauh lebih pendek. LIDAR Lintas Udara digunakan untuk tujuan seperti pemetaan dan survei, di bidang ilmiah seperti biologi dan geologi, dan dalam peralatan deteksi militer.
Penggunaan LIDAR udara yang paling umum adalah untuk mempelajari dan mengukur topografi, atau fitur permukaan, Bumi. Perangkat LIDAR yang dipasang di pesawat dapat memindai tanah di bawah dengan presisi dan resolusi yang lebih besar daripada fotografi udara konvensional, memungkinkannya mendeteksi dan mengukur fitur medan yang sangat kecil atau halus sekalipun. Sistem penentuan posisi global, sistem navigasi berbasis satelit, digunakan untuk melacak dengan tepat perjalanan waktu dan pergerakan pesawat saat terbang untuk membuat catatan di mana tepatnya sistem LIDAR berada pada setiap momen survei. Hal ini memungkinkan survei LIDAR udara menghasilkan peta topografi yang sangat akurat dan terperinci. LIDAR juga dapat menembus vegetasi, seperti kanopi pohon, sehingga dapat secara akurat memetakan medan yang tidak terlihat dari pengamatan udara normal karena hutan atau rimba raya.
Ketepatan besar yang dimungkinkan dengan LIDAR udara berarti bahwa survei berulang dapat mendeteksi perubahan yang sangat kecil dari waktu ke waktu. Hal ini membuatnya berguna dalam mempelajari fenomena alam seperti pergerakan gletser dan patahan geologis, yang terjadi sangat lambat selama ribuan atau jutaan tahun sehingga memerlukan pengukuran yang sangat tepat untuk mendeteksi dan mengukurnya. Hal ini juga dapat menunjukkan perubahan bertahap dalam lanskap yang disebabkan oleh kekuatan alam seperti angin dan erosi air. Survei LIDAR udara juga digunakan dalam pertanian, memberikan informasi tentang komposisi tanah, topografi, dan pola erosi. Ini juga dapat mengukur pohon dan vegetasi, sehingga berguna untuk pengelolaan hutan.
LIDAR Lintas Udara juga membantu dalam mempelajari area bawah laut. Diimplementasikan dalam batimetri, pengukuran dasar laut dan dasar danau, untuk memetakan daerah dangkal seperti garis pantai dan sungai. Hal ini memungkinkan untuk secara akurat mensurvei suatu area lebih cepat daripada yang dapat dilakukan dengan sonar yang dibawa oleh kapal. Hal ini juga berguna untuk mempelajari daerah yang sangat dangkal atau berbahaya di mana membawa kapal tidak praktis atau berbahaya dan untuk mempelajari daerah sensitif lingkungan tanpa mengganggu ekologi lokal. Dalam aplikasi militer, sistem LIDAR yang dibawa oleh helikopter dapat mendeteksi ranjau laut.