Impresionisme, sebuah gerakan artistik yang dimulai pada akhir 1800-an, kurang tepat dalam penggambarannya dibandingkan dengan jenis seni lainnya, dan banyak seniman Impresionis terkenal memiliki penglihatan yang buruk seiring kemajuan karir mereka. Para seniman cenderung menggunakan warna yang lebih cerah dan subjek yang lebih modern, dan penglihatan mereka yang buruk dianggap sebagai penyebab penampilan lukisan mereka selanjutnya, daripada pilihan gaya. Misalnya, salah satu Impresionis paling terkenal adalah Claude Monet, yang karyanya kemudian menjadi kurang detail dan memiliki warna yang lebih cerah karena ia menderita katarak yang akhirnya mengaburkan penglihatannya hingga mengharuskannya melukis dari ingatan.
Lebih lanjut tentang seniman impresionis:
Gerakan Impresionis mendapatkan namanya pada tahun 1874 dari Louis Leroy, seorang kritikus yang menyorot lukisan Monet, Impression, Sunrise sebagai kesan daripada lukisan detail.
Pigmen sintetis untuk cat ditemukan pada 1800-an, yang menghasilkan warna-warna cerah yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam lukisan, seperti biru Cerulean, dalam karya-karya Impresionis.
Salah satu pendiri gerakan Impresionis, Edgar Degas, menderita penyakit retina menjelang akhir karirnya. Banyak kritikus seni percaya bahwa dia mengubah gayanya menjadi abstrak, tetapi dia sebenarnya tidak dapat melihat detailnya.