Bias status quo adalah bias kognitif yang mengarahkan orang untuk memilih bahwa segala sesuatunya tetap sama, atau bahwa mereka berubah sesedikit mungkin, jika mereka benar-benar harus diubah. Bias kognitif ini memainkan peran dalam sejumlah bidang, termasuk ekonomi, ilmu politik, sosiologi, dan psikologi, dan banyak penelitian telah dilakukan untuk melihat cara-cara di mana ia mempengaruhi perilaku manusia. Dengan menyadari peran yang dimainkan oleh bias status quo dalam kehidupan mereka sendiri, orang dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi pengaruh bias ini pada pengambilan keputusan mereka.
Beberapa bias kognitif lainnya berperan dalam bias ini, termasuk konsep penghindaran kerugian. Kebanyakan orang memprioritaskan menghindari potensi kerugian daripada mengejar potensi keuntungan. Dengan kata lain, sebagai aturan umum, orang-orang konservatif karena mereka tidak ingin kehilangan keuntungan yang telah mereka peroleh. Akibatnya, mereka mungkin melihat upaya untuk maju berpotensi berisiko. Dalam beberapa penelitian, ketika dihadapkan pada situasi yang pada dasarnya identik, subjek cenderung memilih keputusan yang paling kecil kemungkinannya menyebabkan kerugian.
Bias ini jelas memainkan peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, karena orang biasanya akan membuat pilihan yang paling kecil kemungkinannya untuk menyebabkan perubahan. Bias status quo juga dapat berperan dalam rutinitas sehari-hari; banyak orang makan hal yang sama untuk sarapan hari demi hari, misalnya, atau berjalan ke tempat kerja dengan pola yang sama persis, tanpa variasi. Ketidakmampuan untuk menjadi fleksibel dapat menyebabkan orang menjadi stres atau kesal ketika situasi memaksa mereka untuk membuat pilihan, dan itu mungkin menutup mata mereka terhadap peluang potensial.
Dalam ekonomi, bias status quo menjelaskan mengapa banyak orang membuat pilihan keuangan yang sangat konservatif, seperti menyimpan simpanan mereka di satu bank bahkan ketika mereka ditawari tingkat bunga yang lebih baik oleh bank yang pada dasarnya identik dalam semua hal lainnya. Keinginan yang kuat untuk menjaga hal-hal yang sama dapat menyebabkan orang kehilangan dengan membuat keputusan konservatif. Ini juga dapat memainkan peran dalam dunia pemasaran, karena perusahaan telah belajar untuk kecewa ketika mereka secara radikal mendesain ulang kemasan atau bahan produk populer.
Meskipun bias ini dapat memberikan sejumlah perlindungan diri dengan mendorong orang untuk membuat pilihan yang lebih aman, bias ini juga dapat melumpuhkan, dengan mencegah seseorang memilih pilihan yang lebih berani. Seperti bias kognitif lainnya, ini bisa sangat halus sehingga orang tidak menyadarinya, sehingga sulit untuk keluar dari pola yang ditetapkan.