Air koloid mengacu pada air yang digunakan untuk menghasilkan koloid, istilah yang menggambarkan keadaan ketika partikel mikroskopis atau submikroskopis dari satu zat tersebar merata dan tersuspensi dalam zat lain. Ketika datang ke koloid air, air adalah dasar koloid dan berbagai bahan lain dapat membentuk partikel terdispersi yang tetap tersuspensi dan terdispersi di dalam air. Dalam pengobatan alternatif, zat yang biasa digunakan untuk mensuspensi dalam air koloid adalah perak, membuat apa yang disebut koloid perak yang digunakan untuk berbagai pengobatan. Air koloid juga dapat digunakan sebagai dasar untuk partikel terdispersi lainnya, misalnya seng dan emas, dan koloid ini juga tersedia sebagai alternatif pengobatan kesehatan.
Perak telah digunakan untuk tujuan medis selama berabad-abad. Ini telah membuktikan sifat antibakteri dan antiseptik, dan digunakan dalam perawatan medis biasa dari infeksi eksternal, misalnya dalam pembalut luka, dan juga digunakan dalam peralatan medis tertentu seperti kateter dan tabung pernapasan. Sampai pengenalan antibiotik pada tahun 1940-an, koloid perak digunakan oleh dokter sebagai pengobatan untuk berbagai infeksi bakteri dan virus, tetapi telah tidak digunakan lagi sejak saat itu.
Air koloid dengan ion perak telah digunakan sebagai desinfektan air di stasiun luar angkasa Rusia dan stasiun luar angkasa internasional. Ini juga direkomendasikan untuk digunakan dalam filter air oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Praktisi kesehatan alternatif mengklaim bahwa air koloid dengan ion perak adalah antibiotik alami yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis bakteri, jamur, virus, dan parasit. Mereka mengklaim itu dapat berkumur untuk membantu sakit tenggorokan, digunakan sebagai obat tetes untuk mengobati sakit telinga dan sakit gigi, dan diterapkan pada kulit untuk mengobati luka, ruam, jerawat, eksim, kutil, luka, luka bakar dan banyak penyakit lainnya.
Jauh lebih kontroversial adalah klaim bahwa koloid air dengan perak dapat dicerna untuk membunuh infeksi di dalam tubuh dan menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti HIV/AIDS, kanker dan diabetes. Banyak otoritas medis menyarankan agar praktik ini tidak dilakukan karena perak adalah logam berat yang dapat menumpuk di organ tubuh. Salah satu kemungkinan efek sampingnya adalah argyria, suatu kondisi di mana perak terakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan perubahan warna kulit. Tidak ada studi klinis yang membuktikan bahwa menelan air koloid dengan perak bermanfaat bagi manusia, dan tidak ada bukti ilmiah untuk efektivitas atau keamanan praktik ini.