Dislipidemia mengacu pada kadar kolesterol dan trigliserida yang abnormal tinggi dalam aliran darah dan pembuluh darah. Kondisi ini sering menjadi awal dari masalah kardiovaskular yang serius, termasuk aterosklerosis, stroke, dan serangan jantung. Pengobatan dislipidemia sangat tergantung pada usia pasien, kesehatan secara keseluruhan, gejala spesifik, dan kemungkinan perkembangan penyakit jantung. Perawatan dislipidemia yang paling umum, bagaimanapun, adalah rejimen diet dan olahraga yang diatur dengan hati-hati. Kondisi yang lebih serius mungkin memerlukan kombinasi olahraga, pengobatan, dan pembedahan untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa.
Ketika pasien pertama kali didiagnosis dengan kondisi tersebut, dokternya akan sepenuhnya menjelaskan pilihan pengobatan. Dalam kebanyakan kasus, kadar kolesterol dan trigliserida dapat dikurangi tanpa intervensi medis dengan melakukan perubahan gaya hidup. Diet dan olahraga sejauh ini merupakan elemen terpenting dari pengobatan dislipidemia, ditambah dengan berhenti merokok dan berpantang alkohol. Ketika seorang pasien memiliki dislipidemia ringan, dokternya mungkin hanya menyarankan pedoman diet umum dan mendorong aktivitas teratur. Kondisi lanjut mungkin memerlukan pertemuan dengan ahli gizi untuk merancang rencana makan dan rutinitas olahraga yang terstruktur.
Sebagian besar rencana diet untuk dislipidemia memerlukan makan makanan rendah kolesterol, rendah kalori, dan bebas lemak trans. Makanan manis dan gorengan harus dihindari, dan daging merah serta produk susu harus dikonsumsi dalam jumlah sedang. Ikan, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan sangat penting dalam diet penurun kolesterol. Selain menjelaskan pentingnya makan jenis makanan tertentu, dokter dan ahli gizi membantu pasien mereka belajar cara makan dengan porsi yang lebih kecil dan menghindari mengidam.
Olahraga teratur dapat membantu pasien menurunkan berat badan, menstabilkan tekanan darah, dan meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru. Penting untuk mengikuti instruksi dokter untuk mencapai hasil terbaik, dan rutinitas olahraga dapat disesuaikan untuk memenuhi tingkat kemampuan seseorang. Kebanyakan pasien didorong untuk berjalan-jalan atau bersepeda secara teratur jika mereka mampu secara fisik. Kelas latihan, Pilates, yoga, dan angkat besi mungkin juga disarankan.
Namun, diet dan olahraga tidak selalu cukup untuk mencegah komplikasi kesehatan. Seorang dokter mungkin memutuskan untuk meresepkan obat oral harian yang menurunkan trigliserida dan kolesterol dalam darah. Statin adalah obat yang bekerja dengan menghambat enzim hati yang mensintesis lipid dan menyebabkan penumpukan lemak. Kelas obat lain, fibrat, sering digunakan dalam kombinasi dengan statin untuk meningkatkan kadar lipoprotein densitas tinggi, atau kolesterol baik, yang membantu mencegah timbunan lemak menempel pada dinding arteri. Dengan mengikuti rejimen pengobatan dislipidemia dengan hati-hati, seseorang biasanya dapat menghindari operasi dan masalah kesehatan yang serius.