Apa itu Dislipidemia?

Dislipidemia adalah kondisi medis yang terjadi pada orang yang memiliki kadar lipid darah yang tidak normal seperti kolesterol atau trigliserida. Kondisi ini mungkin termasuk tingkat darah yang tinggi dari low-density lipoprotein (LDL), tingkat trigliserida darah yang tinggi atau tingkat darah yang rendah dari high-density lipoprotein (HDL). Dokter biasanya mendiagnosis kondisi medis ini dengan tes darah yang mengukur jumlah lipid dalam darah. Orang dengan kadar lipid darah yang tidak normal mungkin mengalami beberapa gejala, tetapi dalam banyak kasus, kondisi ini berkembang tanpa gejala. Dokter umumnya merawat pasien dislipidemia dengan obat-obatan dan rekomendasi perubahan gaya hidup.

Dokter umumnya mendiagnosis kasus dislipidemia dengan bantuan beberapa tes lipid darah. Pasien biasanya memiliki kadar lipoprotein densitas rendah dalam darah tinggi jika mereka memiliki lebih dari 100 miligram LDL per desiliter darah. Kadar trigliserida tinggi biasanya terjadi ketika kadar trigliserida darah lebih tinggi dari 150 miligram per desiliter darah. Tingkat rendah lipoprotein densitas tinggi dapat berkembang dalam kasus dislipidemia di mana orang memiliki kurang dari 40 miligram HDL per desiliter darah.

Dalam beberapa kasus, orang dengan kolesterol tinggi dapat mengembangkan timbunan lemak di kulit atau tendon mereka. Kadar trigliserida darah yang tinggi secara tidak normal dapat menyebabkan pembesaran limpa atau hati serta pankreatitis. Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah yang dapat terjadi pada beberapa kasus dislipidemia. Risiko stroke atau serangan jantung juga dapat meningkat pada pasien dislipidemia yang mengalami penyumbatan atau penyempitan arteri.

Orang umumnya memiliki peningkatan risiko mengembangkan dislipidemia seiring bertambahnya usia. Kondisi medis ini biasanya lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Individu yang kelebihan berat badan dan obesitas serta orang yang tidak aktif secara fisik juga lebih mungkin mengembangkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Diet yang tinggi kolesterol atau lemak dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kadar lipid abnormal pada beberapa individu. Orang yang minum minuman beralkohol dalam jumlah berlebihan juga berisiko lebih besar terkena kadar lipid darah tinggi.

Pasien dengan diabetes dan penyakit ginjal sering mengembangkan kadar lipid darah yang tinggi, terutama jika kondisi medis mereka tidak diobati secara efektif. Merokok juga dapat menyebabkan beberapa orang mengembangkan kadar kolesterol darah yang tidak sehat. Orang yang menggunakan beberapa jenis obat termasuk estrogen, kortikosteroid, dan kontrasepsi oral dapat meningkatkan risiko dislipidemia. Obat diuretik thiazide dan beberapa obat antivirus juga dapat membuat beberapa pasien lebih rentan terhadap kondisi medis ini.

Dokter biasanya merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengobati kadar lipid darah yang tinggi. Pasien dapat menerima rekomendasi diet, termasuk peningkatan buah dan sayuran serta pengurangan asam lemak trans dan lemak jenuh. Individu dengan kolesterol tinggi dapat memperbaiki kondisi mereka dengan olahraga teratur dalam banyak kasus. Individu yang kelebihan berat badan yang menurunkan berat badan dan perokok yang berhenti merokok dapat meningkatkan peluang mereka untuk secara efektif mengobati kadar lipid darah yang tinggi. Beberapa pasien mendapat manfaat dari obat-obatan seperti statin.