Apa itu Endosentris?

Konstruksi endosentris adalah kata atau frasa majemuk yang salah satu kata menghubungkan kata-kata lainnya secara sintaksis. Kata penghubung ini disebut ‘kepala’, dan jika kepala dihilangkan dari frasa, kata majemuk, atau kolokasi, maka demikian pula artinya. Frase lainnya, selain kepala, bersifat opsional dan dapat dihilangkan tanpa kehilangan makna dasarnya. Kebalikan dari konstruksi endosentris adalah konstruksi eksosentris.

Kata endosentrik dari frasa nomina adalah kata terpenting yang terkandung di dalam frasa tersebut. Kata utama berhubungan dengan dan memberi makna dengan sisa kata yang menyusun frasa. Misalnya, dalam “tiga babi kecil”, kata ‘babi’ adalah kata utamanya. ‘Babi’ berhubungan dengan ‘kecil’ untuk membuat ‘babi kecil’ dan ‘tiga’ untuk membuat ‘tiga babi’, tetapi ‘kecil’ dan ‘tiga’ tidak berhubungan satu sama lain secara langsung, karena ‘tiga kecil’ tidak masuk akal . Dalam frasa ‘anjing dan setan,’ ada dua kata utama, ‘anjing’ dan ‘setan.’

Dalam kata majemuk, dua kata bergabung bersama untuk membuat kata ketiga yang menggabungkan atribut dari keduanya. Misalnya, kata dasar ‘papan’ dapat digabungkan dengan ‘hitam’ dan ‘putih’ untuk membuat ‘papan tulis’ dan ‘papan tulis.’ Kata kepala dalam konstruksi endosentris adalah ‘papan’ karena warna hanya mengubah makna kepala. Contoh lain dari konstruksi endosentris dalam senyawa termasuk ‘gergaji’ di ‘gergaji besi’ dan ‘sikat’ di ‘sikat rambut.’

Kolokasi adalah pasangan kata di mana kata-kata tetap terpisah dan tidak digabungkan; namun, dengan menempatkan diri mereka di samping satu sama lain, makna ketiga tersirat. Kata utama dari kolokasi adalah kata, jika ada, yang mengarahkan makna. Contohnya adalah ‘rumah’ di ‘rumah menyenangkan’ atau ‘rumah gila’. Kolokasi seperti ‘ikan haring merah’ menunjukkan bahwa ‘ikan haring’ adalah kata utama, tetapi dengan sendirinya, artinya hilang.

Secara teori, semua frasa memiliki kata utama baik itu frasa kata benda maupun frasa kata kerja. Kata utama menunjukkan arti keseluruhan dari frasa, dan tanpanya, kata-kata tidak masuk akal secara sintaksis. Ini karena semua kata dalam frasa berhubungan langsung dengan kata utama. Beberapa frasa, seperti konstruksi koordinat, memiliki lebih dari satu kata utama.

Perbedaan konstruksi endosentrik dan eksosentrik biasanya juga merupakan perbedaan antara frasa dan klausa. Dalam konstruksi eksosentris, kata-kata tersebut tidak berhubungan secara sintaksis, sehingga kata-kata dapat dihilangkan dan tetap ada maknanya. Klausa yang eksosentris termasuk ‘kami mendengarnya.’