Pekerjaan sibuk adalah pekerjaan yang akan membuat seseorang sibuk tanpa menjadi konstruktif atau produktif. Konsep ini sering muncul di lembaga pendidikan, terutama di sekolah dengan siswa yang lebih muda yang sulit dikendalikan. Bisa juga diterapkan di dunia kerja. Meskipun membuat orang sibuk, banyak orang tidak menyukai karena dapat membosankan dan kurangnya konstruktif dapat menyebabkan siswa atau karyawan menjadi frustrasi.
Di sekolah, kesibukan kerja dapat dimanfaatkan oleh guru pengganti atau guru biasa yang ingin siswanya tetap sibuk agar tidak mendapat masalah. Contoh kesibukan termasuk proyek tanpa tujuan yang jelas, pencarian kata yang sebenarnya tidak mengajarkan atau memperkuat kosakata, dan pekerjaan serupa. Guru juga dapat menggunakan proyek yang benar-benar mendidik seperti mengajar bahasa isyarat, memberikan keterampilan pertolongan pertama, atau menyanyi untuk membuat siswa mereka sibuk, tetapi hal-hal ini tidak benar-benar dihitung sebagai “pekerjaan sibuk”, karena siswa jelas mendapat manfaat darinya.
Dalam bidang pengajaran, tidak ada yang salah dengan keinginan untuk membuat siswa tetap fokus, terutama siswa yang lebih muda. Banyak guru menekankan, bagaimanapun, bahwa proyek dan kegiatan kelas di kelas mereka tidak akan pernah menjadi pekerjaan sibuk atau “bekerja demi pekerjaan”, mendorong siswa mereka untuk terlibat dalam proyek dan tugas mereka. Beberapa pemain pengganti juga mencoba untuk mewujudkan etika ini, meskipun hal ini dapat menjadi tantangan ketika Anda dilempar ke dalam kelas dengan siswa yang tidak Anda kenal.
Di tempat kerja, banyak karyawan mendapati diri mereka sibuk bekerja, terutama di kantor dengan jam kerja yang sangat kaku. Beberapa karyawan justru menciptakan kesibukan mereka sendiri sehingga mereka tampak fokus dan sibuk dengan bos mereka, sementara beberapa bos akan memberikan kesibukan atau tugas sia-sia lainnya kepada karyawan karena mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi dengan mereka. Hal ini biasa terjadi di kantor dengan beban kerja yang fluktuatif, di mana karyawan terkadang memiliki banyak pekerjaan, tetapi tidak terlalu dibutuhkan di waktu lain.
Konsep kerja sibuk kembali ke sekitar pertengahan 1800-an di Amerika Serikat, era ketika Revolusi Industri mulai berlangsung. Meskipun memang benar bahwa orang mungkin datang dengan tugas-tugas duniawi untuk menyibukkan diri sebelum Revolusi Industri, munculnya pengganti mekanis untuk pekerja mungkin meningkatkan jumlah pekerjaan yang sibuk di dunia industri. Masalah ini terkadang dapat dihindari dengan mengatur ulang jam kerja di tempat kerja untuk memastikan bahwa semua karyawan digunakan secara produktif ketika mereka muncul untuk bekerja.