Ungkapan bermain membolos umumnya mengacu pada seseorang yang bolos sekolah atau bekerja tanpa alasan yang sah, seperti sakit atau keadaan darurat. Ini mungkin merujuk pada orang dewasa atau anak-anak. Ketika seorang anak usia sekolah tertangkap basah bermain hooky berulang kali, ia dapat disebut sebagai bolos. Ungkapan lain untuk bolos sekolah atau bekerja tanpa alasan yang dapat diterima adalah absen tanpa cuti dan bermain nakal.
Meskipun asal usul istilah “playing hooky” tidak diketahui secara pasti, ada spekulasi tentang bagaimana frasa tersebut dikenal. Ungkapan tersebut mungkin berasal dari ungkapan slang yang dikenal sebagai hooking, yang berarti merampok atau mengambil sesuatu tanpa izin. Oleh karena itu, seseorang yang bermain membolos dianggap mengambil hari libur tanpa izin.
Orang dewasa dan anak-anak sering bermain membolos karena berbagai alasan. Beberapa ingin meninggalkan kelas atau bekerja untuk menghadiri beberapa kegiatan bisnis atau rekreasi lainnya. Ketika seseorang memutuskan untuk bermain-main, dia mungkin berpura-pura sakit untuk tinggal di rumah atau pergi ke tempat lain.
Sering kali, pekerja tidak ingin pergi bekerja atau ingin memiliki hari libur yang tidak dijadwalkan. Ketika ini terjadi, bermain curang mungkin menjadi alasan yang dapat dipercaya untuk memberi tahu bos. Salah satu alasan paling umum yang terdengar untuk keluar dari pekerjaan adalah berpura-pura mengidap virus perut. Keadaan darurat keluarga adalah alasan populer lainnya yang diberikan orang kepada bos. Atasan sering mendengar cerita dari karyawan yang menceritakan pasangan atau anggota keluarga lainnya mengalami kecelakaan atau penyakit yang membuat karyawan tidak dapat masuk kerja.
Bermain hooky dapat mengakibatkan konsekuensi yang tidak menguntungkan. Anak-anak sekolah yang membolos kelas mungkin mengalami kesulitan mengikuti pekerjaan sekolah mereka. Beberapa siswa mungkin menerima nilai yang gagal karena melewatkan hari-hari sekolah. Orang dewasa yang melewatkan banyak hari kerja akan kehilangan upah per jam dan mungkin menghadapi teguran resmi dari bos. Konsekuensi yang lebih serius dapat terjadi, seperti pemecatan dari pekerjaan.
Ada alasan yang sah untuk mengambil cuti sesekali dari pekerjaan yang bukan karena sakit atau keadaan darurat. Banyak pemberi kerja menyadari kebutuhan untuk mengisi ulang dan mengambil cuti, dan ini sering disebut sebagai hari kesehatan mental. Namun, tidak setiap majikan mengikuti praktik ini.
Orang tua atau wali dari anak yang bolos sekolah tanpa izin harus bertanggung jawab. Di beberapa daerah, orang tua dari anak yang membolos mungkin menghadapi konsekuensi hukum. Beberapa orang tua mungkin menghadapi hukuman penjara jika anak memiliki riwayat pembolosan yang lama.