Prometheus adalah sosok dari mitologi Yunani yang mungkin paling dikenang karena pencurian api dari para dewa di Gunung Olympus. Seperti banyak karakter lain dalam mitologi Yunani, ada sejumlah cerita tentang Prometheus dan kehidupannya, dan ia telah muncul dalam sastra dan drama Yunani klasik. Karunia api-Nya kepada umat manusia kadang-kadang dianggap sebagai pedang bermata dua, karena dengan api datang kemajuan teknologi dan pengetahuan, dua hal yang membuat hidup manusia lebih menantang selain lebih menyenangkan.
Menurut sebagian besar mitos, Prometheus adalah seorang Titan, salah satu ras dewa yang lebih tua yang memerintah Yunani sampai dewa-dewa Olympian muncul. Beberapa mitos memiliki Prometheus sendiri yang menciptakan manusia dari tanah liat, dan Zeus menahan api dari manusia karena dia tidak senang dengan mereka. Dalam mitos lain, Prometheus menipu Zeus untuk mengambil tulang daripada daging, membuat Zeus menahan api sebagai hukuman. Titan juga diberkahi dengan kemampuan melihat ke depan, dan dia diduga meramalkan kejatuhan Zeus di tangan salah satu anaknya, tetapi dia tidak akan membocorkan nama, membuat Zeus marah.
Setelah Prometheus mencuri api dari para Dewa dan membawanya ke manusia, Zeus diduga merantai Prometheus ke batu sebagai hukuman. Seekor burung, biasanya elang tetapi burung nasar dalam beberapa cerita, ditempatkan di atas Prometheus untuk merobek hatinya berulang kali, karena hatinya tumbuh kembali setiap hari. Sejak Prometheus kadang-kadang digambarkan sebagai rekan dan teman Zeus, hukuman ini sering dibingkai sebagai pengkhianatan serius. Heracles, seorang pahlawan Yunani, dikatakan telah membebaskan Prometheus setelah 30 tahun dipenjara, yang juga membuat Zeus marah.
Beberapa cerita lain terkait dengan Prometheus; beberapa cerita, misalnya, mengatakan bahwa Zeus menciptakan Pandora dan mengirimnya ke Bumi sebagai bentuk balas dendam atas pencurian api. Prometheus juga kadang-kadang dikreditkan dengan membawa sastra dan seni untuk manusia selain api, dan dalam beberapa mitos ia diperlakukan hampir seperti tokoh Kristen Adam, yang memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah manusia. Dalam mitos ini, Pandora membawa kegelapan, kejahatan, dan kesengsaraan ke dunia, membuat beberapa orang mengasosiasikannya dengan Hawa.
Beberapa karya seni dan sastra modern menggunakan Prometheus sebagai figur alegoris, mewakili uluran pengetahuan dan informasi yang secara radikal dapat mengubah keberadaan manusia. Lainnya mengangkat Prometheus sebagai sosok heroik dan cerdas yang berhasil mengelabui para Dewa dan memperbaiki kondisi kehidupan manusia.