Julukan adalah kata atau frasa yang digunakan untuk mencirikan seseorang atau sesuatu. Misalnya, istilah “Presiden” dalam “Presiden Washington” adalah julukan, karena memberikan informasi spesifik yang membuat identitas Washington yang sedang dibahas menjadi jelas. Penggunaan “julukan” untuk menggambarkan istilah slang yang menghina adalah umum di beberapa bagian dunia, dan secara teknis dianggap benar oleh kebanyakan orang.
Dalam biologi, istilah “julukan” memiliki arti yang sangat spesifik, meskipun arti ini terkait dengan yang dalam penggunaan yang lebih umum. Julukan biologis terdiri dari spesies organisme ketika mengikuti genus, dengan tepat mengkodifikasikannya sehingga semua orang tahu organisme mana yang sedang dibahas. Misalnya, di Sequoia sempervirens, “sempervirens” adalah julukan khusus untuk pohon redwood pantai. Julukan khusus membantu memperjelas nomenklatur biologis, memastikan keseragaman di lapangan dan mengurangi risiko kebingungan.
Anda dapat menemukan banyak contoh julukan dalam buku-buku sejarah. Misalnya, pemimpin terkenal sering diidentikkan dengan julukan, seperti halnya dengan orang-orang seperti Alexander Agung, Richard si Hati Singa, dan Joan of Arc. Julukan juga umum untuk banyak agama; Dalai Lama, misalnya, secara resmi dikenal sebagai Yang Mulia Dalai Lama, sementara para pemuka agama disebut dengan istilah seperti “pendeta” dan “ayah.” Julukan juga secara historis tertanam dalam banyak nama, dan Anda dapat menemukan contoh julukan tersebut di nama belakang seperti Cooper, Smith, dan Gardener.
Menyadari penggunaan julukan yang tepat seringkali merupakan bagian penting dari pendidikan etiket, karena beberapa orang menjadi sangat marah ketika Anda salah menyebutnya. Misalnya, banyak orang dengan gelar PhD suka dipanggil “Dokter,” dan mengetahui bahwa adipati dipanggil sebagai “Yang Mulia”, sementara bangsawan umumnya lebih suka dipanggil “Yang Mulia” atau “Yang Mulia”. Dalam beberapa budaya, kegagalan untuk menggunakan julukan yang tepat dianggap sangat tidak sopan, bahkan jika kesalahan tersebut dibuat karena ketidaktahuan.
Menggunakan istilah “julukan” untuk menggambarkan banyak penghinaan sebenarnya masuk akal, karena penghinaan sering kali didasarkan pada deskripsi. Penghinaan rasial, misalnya, sering menggunakan istilah-istilah slang yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang dari ras tertentu, dan kata sifat seperti bodoh sering digunakan dengan maksud menghina.