Apa itu Esai Analisis Proses?

Esai analisis proses adalah makalah yang menjelaskan bagaimana melakukan sesuatu. Ada dua jenis esai analisis proses, penjelasan dan instruksional. Tiga hal yang perlu diingat ketika menulis esai jenis ini adalah organisasi, penggunaan detail, dan penggunaan transisi. Penting agar esai mudah diikuti oleh pembaca, apakah itu instruksional atau penjelasan. Penggunaan suara naratif orang kedua dapat digunakan dalam jenis esai ini karena biasanya langsung ditujukan kepada pembaca.

Sebuah esai analisis proses penjelasan menjelaskan kepada pembaca bagaimana sesuatu dilakukan atau menganalisis proses sesuatu. Contohnya adalah makalah tentang bagaimana prosedur medis dilakukan. Setelah membaca esai, pembaca akan mengerti bagaimana proses selesai tetapi tidak akan mampu melakukan prosedur itu sendiri. Esai menjelaskan tetapi tidak menginstruksikan.

Sebuah esai analisis proses instruksional, di sisi lain, memberitahu pembaca bagaimana melakukan sesuatu menggunakan petunjuk langkah-demi-langkah. Contohnya adalah esai tentang cara mengganti ban pada mobil. Setelah membaca esai, pembaca harus dapat menyelesaikan tugas sendiri. Salah satu cara untuk menguji keefektifan esai analisis proses adalah dengan mencoba menyelesaikan tugas dengan membaca esai atau meminta orang lain membaca esai untuk melihat apakah instruksinya cukup menyeluruh untuk menyelesaikan tugas dengan sukses. Jika tidak, maka penulis perlu menambahkan lebih banyak detail atau langkah-langkah agar esainya lengkap.

Salah satu cara untuk memilih topik yang efektif untuk esai analisis proses adalah menulis tentang sesuatu yang akrab — penulis harus tahu banyak tentang proses yang dianalisis. Organisasi esai analisis proses hampir selalu kronologis. Umumnya, esai dibuka dengan paragraf pengantar, yang menentukan nada untuk sisa esai dan mencakup pernyataan tesis. Tesis harus berisi gambaran tentang proses apa yang akan dianalisis, serta pentingnya analisis. Pendahuluan juga harus menarik pembaca untuk melanjutkan membaca.

Tubuh esai harus mencakup setiap langkah dari proses dengan setidaknya satu paragraf yang ditunjuk untuk setiap langkah. Tergantung pada kompleksitas proses, bagaimanapun, lebih dari satu paragraf mungkin diperlukan. Salah satu hal terpenting adalah memasukkan banyak detail sekaligus sesingkat mungkin. Dengan kata lain, esai tidak boleh menyertakan informasi yang tidak perlu tetapi membutuhkan informasi yang cukup sehingga pembaca dapat menyelesaikan tugas yang dijelaskan oleh esai tersebut. Salah satu cara untuk menjadi sesingkat mungkin adalah dengan memasukkan banyak kata transisi; ini akan membantu kertas mengalir dengan lancar dari langkah ke langkah.

Paragraf terakhir harus mengakhiri proses dengan meringkas poin-poin terpenting dan mungkin menyatakan kembali tesis. Langkah-langkah tambahan tidak boleh dimasukkan dalam kesimpulan. Jika itu terjadi, maka paragraf lain harus ditambahkan ke tubuh esai.