Dalam sistem pendidikan modern, dapat terjadi perpecahan yang nyata antara dunia analitis matematika dan dunia kritis humaniora. Beberapa siswa merasa lebih mudah untuk berpikir analitis dengan cara matematis linier daripada berpikir kritis dengan cara sastra non-linier. Salah satu cara pertama untuk mengembangkan pemikiran kritis dalam lingkungan akademis adalah dengan menerapkan kata mengapa pada subjek yang ada. Berpikir kritis berarti mempertanyakan setiap aspek topik, mulai dari kredibilitas sumber hingga kesimpulan dan opini subjektif Anda sendiri.
Belajar berpikir kritis adalah latihan yang aktif dan berkelanjutan bagi banyak orang. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis adalah dengan menggunakan lebih dari satu sumber informasi sebelum membentuk opini yang kuat tentang suatu item berita. Bandingkan liputan beberapa surat kabar tentang acara yang sama, atau tonton outlet berita televisi yang berbeda untuk melihat bagaimana cerita yang sama bisa miring ke satu arah atau lainnya. Ketika Anda mulai berpikir kritis tentang suatu peristiwa saat ini, Anda mungkin menjadi lebih sadar akan seberapa besar prasangka, keyakinan, dan pendapat Anda sendiri dapat memengaruhi pendirian Anda tentang masalah tersebut.
Menganalisis sesuatu secara kritis berarti mempertimbangkan semua aspek dari suatu subjek dengan pikiran terbuka sebelum membentuk suatu opini. Ini tidak berarti menjadi sinis atau menghakimi secara tidak perlu tentang validitas fakta atau sumbernya. Pada dasarnya, seorang pemikir kritis seperti anggota juri, yang tidak hanya harus mempertimbangkan fakta-fakta dari suatu kasus, tetapi bagaimana fakta-fakta itu diperoleh dan motivasi di baliknya. Berpikir kritis berarti memeriksa tidak hanya subjek yang ada, tetapi juga metode yang digunakan untuk menghasilkan informasi.
Inilah sebabnya mengapa pertanyaan “Mengapa?” adalah salah satu yang penting untuk ditanyakan ketika Anda belajar berpikir kritis. Mengapa seorang penulis memilih untuk menetapkan nama-nama tertentu untuk karakternya? Mengapa reporter tidak mewawancarai pemimpin oposisi? Mengapa politisi ini memilih menentang undang-undang yang diusulkan? Keterampilan berpikir kritis dipelajari melalui latihan aktif, jadi Anda mungkin ingin meluangkan waktu setiap hari untuk memeriksa masalah kontroversial seperti aborsi, hukuman mati atau pengendalian senjata dan tanyakan pada diri Anda mengapa Anda percaya cara Anda melakukannya dalam masalah itu? Dengan meluangkan waktu untuk memeriksa kedua sisi dari masalah polarisasi atau kontroversial, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk berpikir kritis secara umum.