Apa itu Analisis Linguistik?

Analisis linguistik mengacu pada analisis ilmiah dari sampel bahasa. Ini melibatkan setidaknya satu dari lima cabang utama linguistik, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Analisis linguistik dapat digunakan untuk menggambarkan aturan dan proses bawah sadar yang digunakan penutur bahasa untuk menciptakan bahasa lisan atau tulisan, dan ini dapat berguna bagi mereka yang ingin belajar bahasa atau menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain. Beberapa berpendapat bahwa itu juga dapat memberikan wawasan ke dalam pikiran penutur bahasa tertentu, meskipun ide ini kontroversial.

Disiplin linguistik didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang bahasa. Orang yang memiliki pendidikan linguistik dan mempraktikkan analisis linguistik disebut ahli bahasa. Dorongan di balik analisis linguistik adalah untuk memahami dan menggambarkan pengetahuan yang mendasari kemampuan untuk berbicara dalam bahasa tertentu, dan untuk memahami bagaimana pikiran manusia memproses dan menciptakan bahasa.

Lima cabang utama linguistik adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Analisis bahasa yang diperluas dapat mencakup kelima cabang, atau mungkin hanya fokus pada satu aspek bahasa yang dianalisis. Masing-masing dari lima cabang berfokus pada satu bidang bahasa.

Fonologi mengacu pada studi tentang bunyi bahasa. Setiap bahasa memiliki inventaris suara dan aturan logisnya sendiri untuk menggabungkan suara-suara itu untuk membuat kata-kata. Fonologi bahasa pada dasarnya mengacu pada sistem suara dan proses yang digunakan untuk menggabungkan suara dalam bahasa lisan.

Morfologi mengacu pada studi tentang struktur internal kata-kata suatu bahasa. Dalam bahasa apa pun, ada banyak kata yang penuturnya dapat menambahkan sufiks, awalan, atau infiks untuk membuat kata baru. Dalam beberapa bahasa, proses ini lebih produktif daripada yang lain. Morfologi suatu bahasa mengacu pada aturan pembentukan kata yang digunakan penutur untuk membuat kata-kata baru atau mengubah arti kata-kata yang ada dalam bahasa mereka.

Sintaks adalah ilmu yang mempelajari struktur kalimat. Setiap bahasa memiliki aturannya sendiri untuk menggabungkan kata-kata untuk membuat kalimat. Analisis sintaksis mencoba untuk mendefinisikan dan menggambarkan aturan yang digunakan penutur untuk menyatukan kata-kata untuk menciptakan frasa dan kalimat yang bermakna.
Semantik adalah studi tentang makna dalam bahasa. Ahli bahasa berusaha untuk mengidentifikasi tidak hanya bagaimana penutur bahasa membedakan makna kata-kata dalam bahasa mereka, tetapi juga bagaimana aturan logis yang diterapkan penutur untuk menentukan makna frasa, kalimat, dan seluruh paragraf. Arti kata tertentu dapat bergantung pada konteks penggunaannya, dan definisi kata mungkin sedikit berbeda dari pembicara ke pembicara.

Pragmatik adalah studi tentang penggunaan bahasa secara sosial. Semua penutur bahasa menggunakan register yang berbeda, atau gaya percakapan yang berbeda, tergantung pada perusahaan tempat mereka berada. Sebuah analisis linguistik yang berfokus pada pragmatik dapat menggambarkan aspek sosial dari sampel bahasa yang dianalisis, seperti bagaimana status individu yang terlibat dalam tindak tutur dapat mempengaruhi makna ujaran yang diberikan.
Analisis linguistik telah digunakan untuk menentukan hubungan historis antara bahasa dan orang-orang dari berbagai wilayah di dunia. Beberapa lembaga pemerintah telah menggunakan analisis linguistik untuk mengkonfirmasi atau menolak klaim kewarganegaraan individu. Penggunaan analisis linguistik ini tetap kontroversial, karena penggunaan bahasa dapat sangat bervariasi di seluruh wilayah geografis dan kelas sosial, yang membuatnya sulit untuk secara akurat mendefinisikan dan menggambarkan bahasa yang digunakan oleh warga negara tertentu.