Kosakata reseptif seseorang mencakup semua kata yang dikenali dan dipahami seseorang setelah mendengar atau membacanya. Sebaliknya, kosa kata produktif mengandung kata-kata yang mampu dihasilkan seseorang. Kata-kata dapat dipahami pada tingkat yang berbeda-beda, sehingga kata-kata dalam kosakata produktif atau reseptif seseorang mungkin tidak semuanya dipahami pada tingkat yang sama. Secara umum, seseorang dapat mengenali dan memahami lebih banyak kata yang sebenarnya dapat dihasilkan, karena isyarat kontekstual atau kesamaan dengan kata lain dapat membuat kata yang tidak dikenal dapat dimengerti. Meskipun membaca dan mendengarkan keduanya merupakan bagian dari penerimaan, ukuran kosakata reseptif seseorang mungkin sedikit berbeda antara kedua kategori tersebut.
Tidak semua kata yang termasuk dalam kosakata reseptif individu dipahami pada tingkat yang sama, jadi ada kriteria untuk menilai tingkat pemahaman. Kefasihan lengkap dengan sebuah kata, misalnya, melibatkan kemampuan untuk memahami dan mendefinisikan kata dengan jelas setelah membaca atau mendengarnya. Ini melibatkan tingkat pemahaman yang lebih tinggi untuk dapat menggunakan kata dengan benar tetapi tidak memiliki kemampuan untuk memberikan definisi yang tepat dan komprehensif. Kedua hal ini lebih unggul untuk memahami sebuah kata hanya melalui konteks atau mengenalinya tetapi tidak memberikan makna sama sekali.
Kosakata reseptif dipelajari oleh ahli bahasa, psikolog, dan lain-lain untuk berbagai alasan. Pemerolehan bahasa, baik untuk anak-anak yang memperoleh bahasa pertama mereka atau untuk orang tua yang ingin belajar bahasa baru, membutuhkan pengembangan kosakata reseptif yang substansial. Pemerolehan bahasa adalah keterampilan yang sangat penting, sehingga beberapa orang berharap dapat meningkatkan metode pembelajaran dengan memahami perkembangan kosa kata dengan lebih baik. Selanjutnya, berbagai bentuk kerusakan otak dan beberapa kondisi psikologis dapat secara drastis mengubah kata-kata yang dapat dipahami seseorang. Para ilmuwan dan profesional medis berharap dapat memahami dan memperbaiki kehilangan bahasa tersebut.
Kosakata reseptif juga dipelajari sesekali oleh sosiolog, karena kosakata dapat memiliki kepentingan sosial yang besar. Ini, misalnya, digunakan sebagai salah satu ukuran kualitas pendidikan seseorang, karena pendidikan berkualitas tinggi cenderung menghasilkan pengembangan kosakata yang jauh lebih besar daripada pendidikan dengan kualitas yang lebih rendah. Kosakata mempengaruhi cara orang berinteraksi juga, karena orang sering dinilai secara sosial berdasarkan kata-kata yang mereka gunakan dan pahami. Selanjutnya, kosakata reseptif terkait erat dengan seberapa mudah diaksesnya beberapa jenis sastra bagi sebagian orang. Beberapa karya sastra klasik yang sangat dihormati, misalnya, ditulis dengan diksi tinggi yang mungkin sulit dipahami oleh mereka yang tidak memiliki kosakata yang sangat berkembang.