Apa Tips Terbaik untuk Menulis Pengantar Esai?

Pendahuluan esai adalah paragraf terpenting dalam esai karena harus menarik perhatian pembaca dan menyatakan dengan jelas tentang apa esai itu. Penulis esai perlu mencurahkan cukup banyak waktu dan energi untuk menulis pengantar esai, dan seringkali membantu untuk menulis pernyataan tesis terlebih dahulu untuk memastikan penulis tahu apa argumen utamanya. Pernyataan tesis adalah salah satu kalimat yang dengan jelas menyatakan argumen yang akan dibuat, dan biasanya kalimat terakhir di paragraf pertama, meskipun beberapa orang menulisnya sebagai kalimat pertama.

Penulis harus menuliskan pernyataan tesis terlebih dahulu, dan kemudian memikirkan sebuah contoh, studi, atau situasi lain yang relevan untuk menggambarkan yang secara singkat akan memperkenalkan topik umum. Pendahuluan esai harus dimulai secara luas dan diakhiri dengan spesifik: satu atau dua kalimat pertama akan memperkenalkan pembaca pada topik yang luas, dan pernyataan tesis akan memberikan argumen khusus penulis yang berkaitan dengan topik tersebut. Kalimat pertama, kadang-kadang dikenal sebagai “pengait” dari pengantar esai, perlu menarik perhatian pembaca, jadi penulis harus menggunakan bahasa yang kuat dan jelas bila memungkinkan.

Cara mudah untuk mengingat format pengantar esai yang kuat adalah dengan mengingat tiga komponen dasar; hook, transisi, dan tesis. Hook menarik perhatian pembaca, dan tesis menyatakan argumen utama penulis. Kalimat transisi di antara hook dan tesis akan membantu mengikat kedua konsep bersama-sama dengan menjelaskan bagaimana hook berhubungan dengan tesis. Menulis tesis yang jelas adalah bagian terpenting dari pengantar esai, dan harus berisi pernyataan tegas dan bukti kualifikasi singkat. Tesis dapat, misalnya, membaca sesuatu seperti ini:
“Internet harus dianggap sebagai perkembangan revolusioner dalam industri penerbitan karena telah memberikan lebih banyak penulis untuk menjangkau khalayak dengan mudah dan efektif.”

Terlepas dari validitas argumen, ini adalah pernyataan tesis yang kuat karena dengan jelas menyatakan apa yang ingin disampaikan penulis kepada audiensnya, dan memberikan alasan tertentu. Menyertakan kata “karena” dalam pernyataan adalah cara yang baik untuk memberikan alasan spesifik kepada pembaca mengapa argumen penulis benar dan tepat. Sebaliknya, pernyataan tesis yang lemah akan berbunyi seperti ini:
“Internet adalah perkembangan revolusioner.”
Pernyataan ini tidak menampilkan bukti atau contoh, dan tidak memberikan pemahaman yang jelas kepada pembaca tentang apa yang ingin dibuktikan oleh penulis.