Apa itu Rubberwood?

Rubberwood diambil dari Hevea brasiliensis, juga disebut pohon karet atau pohon karet Para. Pohon-pohon ini dibudidayakan untuk getah lateks alaminya, tetapi mereka juga menghasilkan kayu berkualitas tinggi dengan butiran yang rapat yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Terlepas dari namanya, kayu karet tidak memantul atau meregang; nama adalah referensi ke pohon induk. Selain indah, kayu ini juga merupakan kayu yang lestari secara ekologis, sehingga populer di kalangan masyarakat yang peduli dengan kesehatan hutan dunia.

Pohon karet termasuk dalam famili Euphorbiaceae, dan menghasilkan getah yang bernilai komersial. Orang-orang telah menyadap pohon karet untuk lateks mereka selama berabad-abad, dan meskipun alternatif sintetis telah dikembangkan, masih ada pasar yang ramai untuk lateks alam. Namun, setelah sekitar 30 tahun, pohon karet akan mulai menghasilkan lebih sedikit lateks, sehingga tidak lagi berkelanjutan secara komersial. Pohon-pohon tua ini ditebang untuk ditanami yang baru.

Kayu dari pohon karet yang ditebang secara tradisional telah digunakan untuk bahan bakar dan untuk membuat furnitur di daerah di mana pohon-pohon ini dibudidayakan, tetapi para petani lateks menyadari bahwa kayu tersebut juga dapat memiliki nilai komersial, dan mereka mulai mengekspornya. Karena pohon tidak ditebang secara khusus untuk penggunaan kayu, banyak orang menganggap kayu karet ramah lingkungan, hanya menggunakan produk limbah dari industri produksi lateks. Ini juga merupakan bahan bangunan yang bagus, karena tahan lama dan sangat kuat, dan membutuhkan berbagai penyelesaian.

Banyak perusahaan yang fokus pada furnitur berkualitas tinggi dan tidak biasa menggunakan kayu karet dalam produk mereka. Ini juga dapat diberi label sebagai parawood, untuk memisahkannya dari gambar karet. Konsumen dapat mengenali kayu dari kerapatan dan butirannya yang rapat, dan furnitur yang terbuat dari kayu ini sangat kokoh, dengan tampilan halus, bahkan yang menurut sebagian orang cukup menyenangkan. Kayu kadang-kadang dibandingkan dengan jati, kayu tropis berbutir rapat lainnya, dan beberapa orang lebih memilih karet daripada jati, karena jati tidak selalu merupakan pilihan yang berkelanjutan.

Kayu karet yang belum selesai jarang ditemukan di luar Amerika Selatan. Dengan beberapa usaha, papan dapat dipesan untuk proyek atau lantai khusus, tetapi sebagian besar kayu yang berasal dari Amerika Selatan diekspor dalam bentuk produk jadi seperti furnitur, mainan, dan lantai pabrik. Produk-produk ini dapat diwarnai atau diwarnai untuk meningkatkan keindahan alami bahan, dan kayu membutuhkan berbagai macam pelapis, sehingga dapat ditemukan dalam berbagai warna.