Apa itu Beton Bertulang?

Beton bertulang adalah beton yang dicampur dengan bahan yang sangat kuat yang meningkatkan kekuatan di bawah tegangan beton, sehingga kecil kemungkinannya untuk gagal. Perkembangan beton bertulang dimulai pada pertengahan 1800-an, dan terbukti menjadi inovasi revolusioner dalam desain bangunan. Saat ini, beton bertulang adalah salah satu bahan bangunan paling umum di dunia untuk seluruh bangunan dan elemen struktural utama yang harus mampu menahan tekanan besar.

Jenis beton bertulang tertentu, yang dikenal sebagai ferroconcrete, diperkuat dengan batang logam, pelat, atau kisi-kisi. Bahan lain, termasuk plastik, serat, dan kaca, juga dapat digunakan untuk membuat beton lebih kuat. Bahan alternatif ini dapat digunakan di lingkungan di mana sifat-sifat khusus seperti transparansi terhadap radio dan ketahanan terhadap spalling, di mana serpihan atau serpihan beton diinginkan. Biasanya lingkungan alkali di dalam beton melindungi bahan tulangan, meskipun bahan tersebut juga dapat diperlakukan untuk menahan korosi jika ada kekhawatiran.

Bahan bangunan ini harus direkayasa dengan hati-hati. Jika tidak cukup diperkuat, beton bisa menjadi lemah dan mengalami kegagalan. Di sisi lain, pembebanan beton yang terlalu berat dengan material tulangan dapat membuatnya menjadi tidak fleksibel dan rapuh. Saat bekerja dengan beton, orang harus berjalan di garis halus yang memungkinkan beton menahan tegangan dan tekanan sambil tetap memberikan fleksibilitas yang memungkinkannya untuk memberikan sebelum retak atau gagal dengan cara lain.

Beton bertulang adalah bahan bangunan yang populer karena sangat kuat, mudah dikerjakan, dan terjangkau. Biasanya digunakan untuk pondasi dan dinding struktural, karena dapat menopang beban yang signifikan. Seluruh struktur dapat dibuat dari beton karena alasan biaya atau untuk memenuhi kebutuhan estetika tertentu. Bahan bangunan ini dapat dicetak dan dibentuk dengan cara yang tidak mungkin dilakukan oleh bahan lain, memberikan peluang untuk desain yang inovatif dan menarik secara visual.

Bahan yang digunakan untuk tulangan biasanya bertekstur kasar untuk mendorong beton agar melekat sepenuhnya. Ini mendistribusikan tegangan ke seluruh beton, mengurangi risiko berkembangnya titik panas tegangan dan tegangan. Pembangun harus menggunakan beton yang sesuai untuk aplikasi dan berhati-hati untuk menghindari masalah, seperti kualitas yang buruk atau kondisi perawatan yang buruk, yang dapat membahayakan beton bertulang. Jika beton terlalu cepat mengering, tidak ditangani dengan baik selama penuangan, atau dibuat dengan bahan yang buruk, beton dapat gagal setelah digunakan secara aktif.