Apa itu Cat Tahan Api?

Cat tahan api adalah zat yang dapat menunda dan mencegah penyebaran api untuk jangka waktu tertentu. Penting untuk diingat bahwa tidak ada zat yang benar-benar tidak dapat terbakar. Cat tidak memadamkan atau menghentikan api; itu hanya berisi dan melindungi struktur yang diterapkan.
Cat tahan api atau tahan api bersifat intumescent, artinya akan mengembang saat terkena suhu tinggi dan volumenya bertambah saat kepadatannya berkurang. Saat cat tahan api membengkak, ia membentuk arang isolasi yang menghantarkan panas dengan buruk dan memungkinkan lebih banyak waktu untuk memadamkan api oleh petugas pemadam kebakaran.

Cat intumescent adalah bentuk proteksi kebakaran pasif, yang menggambarkan produk yang meningkatkan ketahanan api dan mengurangi penyebaran api. Produk-produk ini juga membantu menjaga integritas struktural bangunan dan melestarikan kehidupan dengan memberikan lebih banyak waktu kepada penghuni untuk melarikan diri sebelum api menjadi tak terkendali. Cat tahan api memiliki peringkat ketahanan api yang menjelaskan berapa lama produk dapat menahan api.

Ketika cat tahan api bersentuhan dengan panas, volume cat bertambah 200 hingga 300 kali lipat. Ini dapat terjadi pada suhu serendah 300 derajat Fahrenheit (148.8 derajat Celcius). Pembakaran berlangsung pada 850 derajat Fahrenheit (450 derajat Celcius). Lapisan isolasi melindungi permukaan di bawahnya dari panas dan menunda jumlah waktu yang dibutuhkan struktur untuk memanaskan ke suhu yang mudah terbakar. Saat api berlanjut, proses pembusaan dan isolasi ini dapat diulang beberapa kali sampai api padam atau cat telah habis terbakar.

Sebagian besar cat digunakan untuk tujuan dekoratif, tetapi cat intumescent memiliki tujuan tambahan untuk melindungi struktur di bawahnya dari kerusakan akibat kebakaran. Beberapa cat tahan api tersedia dalam berbagai warna. Lainnya dirancang untuk digunakan seperti primer dan diterapkan di bawah cat lateks biasa. Cat tahan api dapat disemprotkan, digulung, atau disikat, seperti cat dekoratif. Ini dapat diterapkan pada berbagai permukaan berpori.

Cat tahan api dan tahan api pertama kali tersedia pada awal 1950-an. Mereka mahal untuk digunakan, sulit diterapkan, menghasilkan asap yang tidak diinginkan, dan mengandung formaldehida, karsinogen yang diketahui. Pada 1980-an, reaktan intumescent pertama diproduksi. Ini berbeda dari pendahulunya dalam cat yang terikat pada berbagai permukaan dan tidak mengandung karsinogen, yang berarti aman untuk digunakan di sekitar manusia dan hewan.