Apa itu Penyegelan Fondasi?

Penyegelan pondasi adalah proses waterproofing pondasi rumah atau bangunan untuk memperpanjang umurnya. Proses penyegelan untuk rumah atau bangunan baru bisa jauh berbeda dari fondasi yang sudah mapan. Dalam beberapa kasus, pondasi dan ruang bawah tanah mungkin perlu disegel, tergantung pada faktor lingkungan di daerah tersebut.

Sebagian besar pondasi dibuat dari beton. Beton, meskipun kuat dan keras, dapat memiliki pori-pori kecil atau retakan yang memungkinkan air dan gas melewatinya dari waktu ke waktu. Di gedung dengan ruang bawah tanah, lubang-lubang kecil ini dapat menyebabkan banjir di sana, jika fondasinya tidak kedap air. Penyegelan pondasi, atau waterproofing, bisa menjadi langkah sederhana dalam pencegahan kerusakan.

Penyegelan sering terjadi selama konstruksi. Sementara proses penyegelan pondasi akan berbeda dari satu daerah ke daerah lain, umumnya mencakup tiga langkah. Langkah-langkah ini biasanya diselesaikan oleh pembuatnya. Jika kontraktor tidak mau menutup fondasi, sealant cair dapat diterapkan padanya, dan ruang bawah tanah, setelah konstruksi selesai.

Langkah pertama dalam penyegelan fondasi baru sering kali mencakup penerapan lapisan damar wangi ke permukaan fondasi. Papan pembuangan kemudian biasanya diterapkan di atas lapisan, dengan ubin saluran ditempatkan di dasar pondasi. Papan ini dimaksudkan untuk mengalihkan air dari fondasi, dan mengarahkannya ke luar. Jika rumah memiliki ruang bawah tanah, kerikil tahan uap juga dapat digunakan di bawah pelat ruang bawah tanah. Tepi lantai basement juga dapat disegel untuk mencegah kebocoran air dan gas ke dalam rumah.

Jika fondasi yang kokoh perlu disegel, prosesnya seringkali dapat diselesaikan oleh pemilik rumah dengan bantuan seorang insinyur struktur. Insinyur dapat memastikan tidak ada cacat struktural utama di rumah yang menyebabkan fondasi retak atau pecah. Banyak pemilik rumah menggunakan dempul atau busa untuk menutup retakan yang ada di fondasi. Ketika tugas itu selesai, pekerjaan untuk membuat pondasi dan basement tahan air dapat diselesaikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Penyegelan pondasi dan waterproofing basement, di rumah yang sudah mapan, dilakukan dengan cairan waterproofing. Sebelum mengoleskan cairan ini ke dinding dan lantai, semua retakan harus diisi. Retakan yang lebih besar dari 1/8 inci (sekitar 3 mm), dapat diisi dengan semen epoksi atau lateks.
Lubang besar harus diperbaiki dengan mortar tebal. Mortar ini sering dibuat dengan mencampurkan satu bagian semen dengan dua bagian pasir. Bahan kering ini dicampur dengan air secukupnya hingga menjadi pasta kaku yang kemudian digunakan untuk mengisi lubang. Retakan yang lebih kecil dari 1/8 inci (sekitar 3 mm) tidak perlu diperbaiki. Semua perbaikan harus kering sebelum menerapkan cairan anti air yang digunakan untuk penyegelan pondasi.