Letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah yang tercatat adalah yang keluar dari Gunung Tambora di pulau Sumbawa, Indonesia. Berlangsung pada 10 April 1815, letusannya begitu keras hingga terdengar seperti suara tembakan bagi orang-orang di pulau Sumatera, 2,600 km (1,615 mil). Hanya satu letusan yang lebih besar yang terjadi dalam tiga ribu tahun terakhir: letusan Gunung Taupo, Selandia Baru pada tahun 181 M. Namun, karena tidak ada sejarawan — bahkan, tidak ada manusia sama sekali — berada di Selandia Baru pada saat itu, letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah tetap ada di Gunung Tambora.
Tanda-tanda letusan dimulai ketika awan abu gelap terbentuk di atas gunung dan tanah mulai bergemuruh. Beberapa letusan kecil terjadi selama beberapa hari. Ribuan orang menyaksikan letusan itu terjadi. Pada pukul 7 tanggal 10 April, tiga kolom api “bangkit dan menyatu” dan gunung itu berubah menjadi “api cair”. Sekitar 100 km3 (38.6 mi3) piroklastik trachyandesite dikeluarkan, cukup untuk memenuhi syarat sebagai 7 pada Volcanic Explosivity Index. Semua vegetasi di pulau itu hancur. 10,000 orang tewas dalam aliran piroklastik.
Letusan itu menyemburkan cukup abu ke atmosfer bagian atas untuk menghalangi sebagian cahaya dari Matahari selama berbulan-bulan. Hal ini menyebabkan 1816 disebut Tahun Tanpa Musim Panas, di mana panen gagal di seluruh dunia dan setidaknya 300,000 orang kelaparan atau membeku. Di sisi positifnya, debu atmosfer dari ledakan vulkanik menyebabkan efek optik yang menarik, termasuk matahari terbenam paling spektakuler dalam sejarah.
Tahun Tanpa Musim Panas sangat keras. Dua badai salju besar melanda Kanada bagian timur dan New England pada pertengahan Juni. Hampir satu kaki salju turun di Kota Quebec. Akibatnya, harga gandum dan biji-bijian lainnya meningkat sekitar 700%. Peristiwa itu disebut “krisis subsistensi besar terakhir di dunia Barat.”
Meskipun ledakan Gunung Tambora itu besar, itu bukan letusan gunung berapi terbesar sepanjang sejarah manusia — hanya catatan sejarah. Letusan gunung berapi terbesar sepanjang sejarah manusia adalah letusan Gunung Toba. Ini adalah sekitar 28 kali lebih besar dari letusan 1815, dan diyakini bahwa populasi manusia global mungkin telah berkurang menjadi sedikitnya 1,000 pasangan berkembang biak setelah peristiwa tersebut.
Letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah Bumi mungkin merupakan rangkaian letusan 251 juta tahun yang lalu yang menciptakan Perangkap Siberia, formasi batuan di tempat yang sekarang disebut Rusia. Letusan ini berlangsung sekitar satu juta tahun dan melepaskan lava yang hampir cukup untuk menutupi benua Australia di lapisan sedalam 1,000 m. Peristiwa ini mengakibatkan kepunahan massal terbesar dalam sejarah Bumi, di mana 96 persen dari semua spesies laut dan 70 persen vertebrata darat musnah.