Dinasti Sui di Tiongkok hanya bertahan selama 38 tahun, dari tahun 581 M hingga 618 M. Hanya tiga kaisar yang memerintah selama waktu ini, dengan tirani besar yang dipraktikkan oleh penguasa kedua, Kaisar Yang Guang. Banyak prestasi yang dicapai selama ini antara lain unifikasi, kemakmuran ekonomi, dan pemantapan masyarakat.
Negara Cina terbagi pada akhir dinasti Utara dan Selatan, dan pada tahun 581 Yang Jian mengambil alih pemerintahan dan menetapkan dirinya sebagai Kaisar Wen. Dia mendirikan Dinasti Sui dengan Chang’an, sekarang Xi’an, sebagai ibu kotanya. Pada tahun 589, semua entitas Dinasti Selatan yang tersisa telah dihancurkan, sehingga menyatukan seluruh bangsa.
Karena seluruh bangsa bersatu, kemajuan politik dan ekonomi berkembang. Tanah pertanian yang luas diperoleh, yang mendorong produksi tanaman yang lebih besar, dan teknologi pembuatan kapal meningkat pesat. Selain itu, pajak dan lahan pertanian ditata ulang untuk meningkatkan kemakmuran ekonomi.
Politik selama Dinasti Sui juga mengalami perubahan besar. Sistem Tiga Departemen dan Enam Kementerian didirikan, yang meningkatkan kekuatan kelas penguasa dan mengatur pembagian kerja. Sebelum Sui, Cina memilih anggota birokrasi yang berbakat melalui hierarki. Selama periode Sui, struktur ini dikesampingkan demi persyaratan belajar dan ujian untuk posisi resmi.
Salah satu pencapaian besar Dinasti Sui adalah pembangunan Grand Canal, yang masih merupakan kanal terpanjang di dunia. Kaisar Yang memerintahkan agar kanal ini dibuat dari utara ke selatan, berpusat di Luoyang, kota yang sangat makmur pada saat itu. Terusan ini menjadi metode baru untuk transportasi di China dan meningkatkan perdagangan, yang dengan demikian membantu perekonomian untuk berkembang.
Kemunduran Dinasti Sui dimulai setelah perebutan tahta oleh penguasa kedua, Kaisar Yang Guang. Dia menjalankan pengadilan kerja paksa dan dinas militer berat. Dia mengirim pasukannya untuk berperang dengan Gaoli, Korea saat ini, yang melemahkan negara dengan menyingkirkan petani dari pertanian mereka. Dengan tidak adanya petani untuk menghasilkan tanaman, kelaparan meluas selama periode ini.
Karena kesengsaraan luas yang disebabkan oleh situasi ini, pemberontak mulai membentuk unit-unit yang kuat. Salah satu kekuatan utama adalah Tentara Wagang, yang dipimpin oleh Zhai Rang dan Li Mi. Tentara ini mengambil alih lumbung istana dan menyediakan makanan bagi para petani.
Sebagai akibat dari faksi-faksi yang memberontak, istana Sui menjadi lemah. Ketika kaisar terakhir dicekik oleh anggota istananya sendiri, dinasti itu runtuh. Dinasti Sui diikuti oleh Dinasti Tang, yang kemudian menjadi salah satu periode paling mulia dalam sejarah Tiongkok.