Apa itu Pneumatosis Usus?

Pneumatosis intestinalis adalah suatu kondisi di mana gas hadir di lapisan mukosa usus kecil atau besar. Kondisi itu sendiri tidak dianggap sebagai penyakit, dan banyak kasus tidak menimbulkan gejala atau masalah kesehatan. Pneumatosis intestinalis mungkin, bagaimanapun, menjadi indikasi dari sejumlah gangguan gastrointestinal yang berbeda atau penyakit paru obstruktif kronik. Bayi dengan kondisi tersebut kemungkinan juga mengalami necrotizing enterocolitis, atau kematian jaringan usus. Dokter biasanya mencoba mengidentifikasi dan mengobati penyebab yang mendasari kondisi tersebut untuk mencegah masalah kesehatan yang serius.

Seseorang yang menunjukkan tanda-tanda kondisi tersebut kemungkinan memiliki gangguan gastrointestinal inflamasi atau obstruksi paru. Infeksi bakteri, penyakit Crohn, dan kolitis ulserativa semuanya dapat menyebabkan peradangan, iritasi, dan penumpukan gas. Selain itu, aliran darah ke usus bisa terganggu dalam kondisi yang disebut iskemia. Kekurangan darah beroksigen menyebabkan penumpukan gas hidrogen di dinding usus dan akhirnya mengakibatkan nekrosis jaringan usus. Pasien dengan gejala pneumatosis intestinalis mungkin mengalami diare, sakit perut kronis dan bengkak, sembelit, dan kelelahan.

Mengobati penyebab yang mendasarinya, ketika seseorang dapat ditentukan, sangat penting untuk mencegah komplikasi permanen dan terkadang mengancam jiwa. Banyak jenis penyakit radang usus dan obstruksi paru dapat dikendalikan dengan kortikosteroid dan antibiotik. Kasus iskemia usus sering memerlukan intervensi bedah untuk membersihkan jaringan yang rusak dan mengembalikan aliran darah yang tepat ke usus. Pemeriksaan rutin biasanya penting setelah perawatan untuk memastikan bahwa penumpukan gas menghilang dan penyebab yang mendasarinya tetap terkendali.

Gangguan ini mungkin tidak ditemukan sampai pasien menjalani pemeriksaan medis untuk masalah yang berbeda. Jika dokter melihat adanya penumpukan gas di dinding usus, ia dapat melakukan pemindaian pencitraan lebih lanjut, mengambil sampel darah, dan mengeluarkan sepotong jaringan usus untuk pengujian laboratorium. Dalam kasus di mana kondisinya idiopatik dan tidak menimbulkan gejala yang merugikan, pasien biasanya tidak perlu menerima pengobatan. Pneumatosis intestinalis jinak cenderung menghilang selama beberapa minggu atau bulan.

Sebagian besar kasus intestinalis pada bayi berhubungan dengan nekrosis jaringan usus, di mana lapisan usus mati dan terkikis. Enterkolitis nekrotikans paling sering terjadi pada bayi baru lahir prematur, dan dapat menyebabkan diare berdarah, distensi, dan muntah. Penyakit ini bisa berakibat fatal jika pengobatan tidak segera dilakukan. Seorang ahli bedah darurat dapat mencoba untuk meringankan gejala dengan membuang jaringan mati dari usus dan memberikan antibiotik. Gas dan iritasi biasanya berkurang ketika necrotizing entercolitis diobati secara efektif.