Apa itu Kortisol Saliva?

Kortisol adalah hormon stres yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon ini dapat menyebabkan gangguan yang mengganggu kesehatan pasien, seperti Sindrom Cushing atau Penyakit Addison. Mengukur kadar kortisol adalah bagian penting dalam mendiagnosis kondisi ini dan memantau pengobatannya. Pengujian kadar kortisol saliva, daripada kadar kortisol darah atau urin, semakin populer di kalangan profesional medis karena berpotensi mengurangi stres dan dapat dilakukan di rumah.

Produksi hormon sangat kompleks. Kortisol ditemukan di seluruh tubuh, tetapi diproduksi oleh kelenjar adrenal. Ini adalah salah satu hormon stres, dan diproduksi pada tingkat yang lebih tinggi pada individu yang rentan terhadap stres. Selain faktor pendukung seperti pekerjaan dan emosi, itu juga diproduksi pada tingkat yang lebih besar oleh orang-orang yang bekerja shift pagi.

Pada kebanyakan orang, kadar kortisol menurun saat tidur, dan meningkat setelah bangun tidur. Cahaya mempengaruhi pola produksi hormon ini. Tingkat kortisol dalam air liur, juga dikenal sebagai tingkat kortisol saliva, lebih tinggi ketika individu terbangun dalam terang dibandingkan dengan kegelapan. Juga, orang pagi memiliki tingkat yang lebih tinggi di pagi hari daripada orang yang suka tidur malam.

Perubahan tingkat kortisol dapat memiliki efek mendalam pada fisiologi seseorang. Secara tradisional, hormon ini dipantau dengan tes darah dan urin. Tingkat dalam air liur telah ditemukan berkorelasi baik dengan tingkat dalam darah. Tes ini digunakan lebih sering untuk menentukan kadar hormon ini.

Salah satu keuntungan dari jenis pengukuran ini adalah dapat dilakukan di rumah. Ini menghilangkan lapisan stres karena berada di kantor dokter atau lab yang berpotensi mempengaruhi hasil tes. Ini juga membuat lebih mudah untuk melakukan beberapa tes selama sehari.

Kadar kortisol saliva bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kehadiran hormon dalam jumlah berlebihan dalam cairan tubuh sering kali disebabkan oleh gangguan yang dikenal sebagai Sindrom Cushing. Gangguan ini disebabkan oleh produksi kortisol yang berlebihan oleh kelenjar adrenal. Selain mengganggu jumlah keseluruhan hormon yang diproduksi, sindrom ini juga mengubah pola produksi hormon. Perbedaan klasik pagi/malam dalam kortisol saliva tidak lagi diamati.
Sebaliknya, beberapa pasien lain menghasilkan kadar hormon ini yang tidak memadai. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan pada kelenjar adrenal. Dalam hal ini, tes kortisol saliva pagi dan malam mengungkapkan kadar hormon yang rendah. Kondisi ini dikenal sebagai Penyakit Addison.